Sukses

Pabrik Xiaomi di Batam Siap Produksi Ratusan Ribu Smartphone 4G

Produksi ponsel 4G Xiaomi untuk saat ini dan seterusnya bakal dilakukan oleh PT SatNusa Persada melalui pabriknya di Batam, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi resmi hadirkan smartphone 4G di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Erajaya Swasembada Tbk, PT Sat Nusapersada, dan TSM Technologies.

Dengan demikian, produksi ponsel 4G Xiaomi untuk saat ini dan seterusnya bakal dilakukan oleh PT SatNusa Persada melalui pabriknya di Batam, Kepulauan Riau.

Saat ini, ponsel 4G LTE pertama Xiaomi yang diproduksi di Indonesia adalah Redmi 4A yang dibanderol Rp 1.499.000 dan tersedia di pasar mulai akhir Februari 2017.

Pabrik Xiaomi sendiri kini sudah bisa memproduksi lebih dari 100.000 smartphone per bulan dengan tiga line produksi. Rencananya, produksi akan terus ditingkatkan hingga 300.000 unit per bulan. Hal ini diungkapkan Chief Operation Officer (COO) PT Erajaya Swasembada, Djohan Sutanto.

"Produksi per bulan di atas 100 ribuan, dikerjakan dengan 3 line produksi. Tentunya nilai investasi tersebut signifikan karena membangun untuk seterusnya, bukan hanya saat ini saja," kata Djohan saat ditemui Tekno Liputan6.com di acara KaMi Buatan Indonesia di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Ia mengatakan, untuk saat ini memang lini produksi tersebut baru digunakan untuk memproduksi Redmi 4A. Namun dalam waktu ke depan Xiaomi dikabarkan menghadirkan beberapa model smartphone 4G.

Bagaimana dengan ponsel flagship Xiaomi, apakah akan dibuat di pabrik SatNusa? Menurut Djohan, ponsel flagship masih akan dimasukkan ke rencana Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen. Sebab saat ini menurutnya, sertifikat TKDN untuk ponsel Xiaomi yang akan diproduksi di pabrik Sat Nusapersada masih 20 persen lebih.

"Karena sertifikat ini didapatkan Desember 2016, jadi produksi dilakukan Januari. Proses TKDN itu tidak bisa langsung karena perlu ditinjau dan inspeksi. Sementara untuk flagship kami usahakan untuk mencapai TKDN 30 persen tahun ini," kata Djohan.

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini