Sukses

Menkominfo Minta Produsen Ponsel Tak Cuma Fokus Pada Hardware

Menkominfo Rudiantara meminta agar produsen ponsel asing tak hanya fokus pada manufaktur hardware, tetapi juga pengembangan software.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberikan apresiasi kepada vendor asing yang telah memenuhi kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G.

Rudiantara mengungkapkan, pemerintah terus mendorong pelaksanaan TKDN sejak 1 Januari 2017 dengan penerapan 30 persen komponen lokal yang bisa dipenuhi dengan tiga opsi, yakni hardware, software, dan komitmen investasi di Indonesia.

Menurut pria yang karib disapa Chief ini, tujuan dari produksi ponsel 4G di dalam negeri adalah nilai tambah bagi Indonesia, tak hanya dari segi manufaktur tetapi juga software.

Ia menekankan bahwa vendor asing yang masuk pasar Indonesia tak cukup hanya melakukan manufaktur hardware di Indonesia tetapi juga dalam bentuk pengembangan software.

"Kalau hanya fokus di hardware, nanti Indonesia akan dibandingkan dengan negara Kamboja atau Myanmar yang hanya dilihat segi upah buruhnya saja. Misalnya di Indonesia satu ponsel berapa di Myanmar berapa. Kalau seperti itu, kita akan hanya menjadi blue collar country. Oleh karena itu, kita harus menang di software juga," kata Rudiantara saat menghadiri acara Xiaomi bertajuk 'Kami Buatan Indonesia' di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Rudiantara mengatakan, tak cuma dari segi device dan perangkat lunak, pemerintah mendukung jaringan yang lebih efisien.

"Jadi logikanya kalau jaringan cepat atau biaya per Mb makin murah, aplikasi makin banyak dipakai, maka permintaan smartphone juga akan meningkat dan produksi pun makin banyak. Akibatnya, seperti tiga roda yang jalan bersama, secara keseluruhan industri akan menerima insentif, karena pasarnya makin banyak," kata Rudiantara.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa proyeksi smartphone yang terjual di Indonesia mencapai 35 juta unit. Tak hanya smartphone, ponsel basic (feature phone) masih ada lantaran jaringan 2G masih ada di Indonesia.

Oleh karenanya, Rudiantara secara khusus juga meminta Xiaomi untuk tak hanya fokus pada manufaktur dari sisi hardware tetapi juga dari sisi aplikasi (software).

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.