Sukses

Mantan Karyawan Perempuan di Uber Mengaku Dilecehkan Atasannya

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mantan engineer Uber baru-baru ini membuat pengakuan mencengangkan. Lewat unggahan di blognya, karyawan perempuan bernama Susan Fowler itu mengaku telah dilecehkan oleh manajernya di Uber sejak hari pertama bekerja.

Kejadian ini bermula pada awal dirinya pindah ke tim baru. Di sana, sang manajer yang tak disebutkan namanya mulai berbicara hal tak nyaman pada Fowler.

"Pada hari pertama saya di tim itu, manajer baru saya mengirimkan pesan melalui chat perusahaan. [...] [...] Ia mencari seorang wanita untuk berhubungan seks. Sangat jelas bahwa dia mencoba memberi kode ke saya," kata Fowler dalam blognya sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari The Verge, Senin (20/2/2017).

Gara-gara hal ini, Fowler mengaku tertekan di tempat kerja. Ia kemudian mengirim screenshot pesan ini dan melaporkan ke bagian SDM. Menurut Fowler, staf SDM merespons dengan mengatakan perusahaan tak nyaman dengan hal itu dan akan memberi peringatan keras kepada si manajer.

Sementara itu, Fowler diberi pilihan untuk meninggalkan tim atau kembali bekerja, dengan pengertian dari SDM bahwa hal itu bisa memberi dampak penilaian kerja yang jelek dari manajer yang melecehkannya.

Sejak itu, perjalanan Fowler di Uber menjadi suram.

Ia menggambarkan ada 'Game of Thrones' antara manajemen level atas dan departemen engineering. Manajer saling menyabotase.

"Sepertinya level manajer mencoba melemahkan atasan mereka sehingga mereka bisa menggantikannya. Kami semua hidup di bawah ketakutan, takut tim kami dibubarkan. Kami takut memulai proyek dan deadline baru. Sungguh kacau," tutur Fowler dalam tulisannya.

Ia juga menyebut, performa yang baik pun tak membuatnya dipromosikan, dan tetap membuatnya ada di divisi dan posisi yang sama. Hebatnya, dengan keadaan ini Fowler bertahan selama setahun di Uber.

Pada saat itu pula, ia menyimpan cerita tak menyenangkan itu. Bahkan, aduannya ke staf SDM membuatnya dalam posisi sulit. Alih-alih mendapat pembelaan, pihak SDM justru mengatakan bahwa melapor melalui email kepada SDM bukanlah hal profesional.

Sementara itu, CEO Uber Travis Kalanick mengatakan, perusahaan akan melakukan investigasi mendalam terkait tuduhan ini. Bahkan, Kalanick berjanji akan memecat siapa pun yang melakukan hal tersebut atau berpikir bahwa masalah ini adalah hal biasa.

"Saya sudah membaca blog Susan Fowler. Apa yang disebutkannya sungguh keji dan bertentangan dengan segala sesuatu yang dipercaya oleh Uber. Ini akan menjadi perhatian saya," kata Kalanick.

Kalanick mengatakan, dirinya telah menginstruksikan kepala SDM untuk melakukan investigasi atas dugaan tersebut.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.