Sukses

Uber Larang Karyawan Pakai Aplikasi Chatting Anonymous

Liputan6.com, San Francisco - Ribuan karyawan Uber menggunakan aplikasi chatting anonymous populer, Blind, untuk membicarakan berbagai hal tentang tempat kerja mereka. Ternyata hal tersebut meresahkan Uber, sehingga perusahaan dilaporkan memblokir layanan tersebut.

Pemblokiran Blind dilakukan tak lama setelah kasus pelecehan seksual yang dialami oleh mantan engineer-nya, Susan Fowler, terungkap ke publik.

Uber yang saat ini tengah berusaha menginvestigasi kasus tersebut dilaporkan merasa jika para karyawan terus "bergosip" di Blind, menimbulkan kesan bahwa Uber tidak bersedia untuk terbuka dan transparan.

Uber saat ini memiliki lebih dari 11 ribu karyawan di seluruh dunia, dengan sekira lima ribu berada di kantor pusatnya, di San Francisco, Amerika Serikat (AS).

Menurut Head of Operations Blind, Alex Shin, lebih dari dua ribu karyawan Uber menggunakan aplikasi tersebut. Uber diketahui berusaha memblokir Blind melalui jaringan WiFi kantor.

"Lebih dari 100 perusahaan teknologi menggunakan Blind. Uber menjadi satu-satunya perusahaan yang berusaha memblokir karyawan menggunakan Blind. Aplikasinya tidak bisa dibuka menggunakan Uber WiFi," kata Shin seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (24/2/2017).

Shin mendapatkan informasi tersebut dari sejumlah karyawan Uber. Mereka mengaku tidak bisa mengakses aplikasi itu saat berada di kantor.

Namun upaya Uber menghentikan karyawannya menggunakan Blind tidak berhasil. Justru, aktivitas di aplikasi itu semakin tinggi.

"Aktivitas kami di Uber meningkat tiga kali lipat sejak mereka memblokir kami di jaringan WiFi," ungkap Shin. Uber belum mengomentari laporan mengenai hal ini.

Adapun Blind berdasarkan keterangan di App Store, menggambarkan aplikasinya untuk berbagi dan membandingkan gaji dan keuntungan, serta meminta masukan dari orang-orang yang mengetahui tentang perusahaan mereka dan industri.

Semua pengguna memiliki akun terverifikasi dengan jaringan email kantor untuk memastikan keaslian percakapan di dalam komunitas anonymous tersebut.

Setelah diverifikasi, domain kantor pengguna akan dihapus dan Blind tidak akan meminta informasi tambahan agar pengguna merasa identitas mereka aman.

(Din/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.