Sukses

Aktivis Lingkungan Gelar Protes kepada Samsung di MWC

Liputan6.com, Jakarta - Konferensi pers Samsung di ajang Mobile World Congress 2017 di Barcelona pada Minggu (26/2/2017) mendapat 'kejutan' dari aktivis lingkungan Greenpeace.

Beberapa anggota Greenpeace naik ke atas venue di mana Samsung hendak menggelar konferensi pers. Mereka berusaha membentangkan sebuah banner.

Dikutip dari Business Insider, Senin (27/2/2017), mereka memprotes sikap Samsung yang kurang jelas dalam menangani 4,3 juta unit Galaxy Note 7 yang mengalami cacat baterai berbahaya. Greenpeace khawatir semua unit smartphone itu tidak akan didaur ulang dengan benar. 

Adapun insiden itu terjadi tepat sebelum 19:00 waktu setempat di Barcelona, ​​ketika para jurnalis mengantre di luar untuk memasuki ruang konferensi pers pada saat Samsung bersiap meluncurkan sebuah tablet premium baru.

Spontan, para petugas di venue tersebut bertindak. Mereka mengambil banner itu dan mencegahnya terbentang.

Dikabarkan sebelumnya, menurut laporan Gizmochina, terhitung mulai Juni 2017 Galaxy Note 7 rekondisi akan dijual di Vietnam dan India. Namun The Korea Economic Daily mewartakan, hingga kini belum ada konfirmasi bagaimana Samsung akan menjual Galaxy Note 7 rekondisi itu di India.

Sekadar informasi, India tak mengizinkan vendor asing menjual smartphone buatan negara lain, mirip dengan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri di Indonesia. 

Lantas, apa beda Galaxy Note 7 original dengan edisi rekondisinya? Sebelumnya, Galaxy Note 7 meluncur dengan baterai berkapasitas 3.500mAh.

Disebut-sebut, versi rekondisi akan mengusung baterai berkapasitas lebih kecil, yakni antara 3.000 hingga 3.200mAh. Galaxy Note 7 rekondisi juga diharapkan hadir dengan sasis yang didesain ulang.

Kemungkinan lainnya, Galaxy Note 7 rekondisi tak akan hadir dengan dual layar lengkung. Tujuannya adalah untuk memastikan perangkat tetap aman. Bukan cuma dari segi desain, harga Samsung Galaxy Note 7 rekondisi pun akan berbeda dari harga aslinya. Kemungkinan, harganya bakal lebih terjangkau.

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.