Sukses

Indahnya Permukaan Jupiter yang Mirip Lukisan Klasik

Permukaan planet Jupiter ditangkap oleh probe milik NASA Juno dari ketinggian 14.500 kilometer.

Liputan6.com, California - Satelit pemantau planet (probe) Jupiter, Juno, menangkap gambar terbaru permukaan planet dari jarak dekat.

Gambar tersebut memperlihatkan permukaan Jupiter dipenuhi awan dan gas yang berputar-putar. Juno mengabadikan pemandangan langka ini pada 2 Februari 2017 dari ketinggian 14.500 kilometer.

Pada gambar tersebut, awan Jupiter yang mengandung ammonia dan air memenuhi lapisan atmosfer planet raksasa. Ia membentuk pola abstrak seperti pada lukisan minyal klasik karya Verdun pada era 1900-an.

"Putaran awan tersebut berlokasi di wilayah selatan Jupiter yang bernama Jovian," kata NASA dalam keterangannya seperti dikutip Mirror, Senin (6/3/2017).

Juno diterbangkan NASA dalam misi eksplorasi besar Jupiter. Tujuannya untuk mengubah perspektif umat manusia tentang Tata Surya di alam semesta. Fitur yang diunggulkan NASA pada probe tersebut adalah kemampuan kamera Junocam yang dapat menangkap gambar resolusi tinggi.

Selain itu, Juno bertugas untuk mempelajari lapisan atmosfir Jupiter. Setelahnya, para ilmuwan akan mencoba mempelajari ekosistem planet dan menguak apa benar ia menyimpan 'rahasia' lain.

Juno juga merupakan probe yang ditenagai oleh tiga propeller seluas lapangan basket dan memiliki panel surya sebagai sumber tenaga utamanya. Propeller tersebut berputar tiga kali setiap menit.

Kemampuan propeller Juno mampu membuat probe tersebut mengorbit Jupiter lebih cepat. Meski begitu, para astronom sempat khawatir dengan panel solar yang menyokong propeller Juno.

Ini disebabkan oleh cahaya matahari yang begitu jauh dari Jupiter, terlebih panel solar tersebut pasti hanya menyerap sedikit cahaya. Ini tentu berbeda kasusnya dengan panel tenaga New Horizons, probe yang mengitari Pluto karena mereka ditenagai oleh plutonium.

Probe ini juga memiliki kamera khusus Juno Cam yang mampu mengambil foto-foto dengan resolusi tinggi. Selain itu, salah satu instrumen milik Juno yang disebut JADE (Jovian Auroral Distributions Experiment) akan mempelajari fenomena aurora Jupiter yang terjadi belum lama ini.

Sebagai informasi, ukuran aurora Jupiter diklaim begitu besar dan bisa menjadi besar hingga puluhan ribu kilometer jauhnya.

JADE, dengan bantuan instrumen Juno lainnya, akan mempelajari berapa banyak elektron dan partikel lain yang bisa menciptakan aurora di Jupiter. Ini akan membantu para ilmuwan menyingkap asal muasal aurora di planet tersebut.

Selain itu, Juno juga akan mencari apa memang Jupiter memiliki kandungan air dari atmosfer planet. Jika sudah selesai dengan misinya, Juno akan 'menyelam' ke tengah planet dan akan menghancurkan diri di antara atmosfer Jupiter.

(Jek/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini