Sukses

Tips Hindari Pencurian Data via WiFi Gratisan

Keberadaan WiFi gratis yang disediakan di tempat umum tentu memudahkan, namun juga menyimpan risiko kejahatan siber.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan WiFi gratis yang disediakan di tempat umum tentu memudahkan, namun juga menyimpan risiko kejahatan siber.

Meski begitu, tak berati pengguna perangkat mobile harus berhenti memakai WiFi publik. Untuk menghindari kejahatan yang memanfaatkan koneksi WiFi gratisan, Security Advocate Consumer Business Unit Symantec Nick Savvides mengatakan ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh pengguna.

Menurut dia, ketidaksadaran dan ketidakpahaman pengguna akan bahaya WiFi publik inilah yang menyebabkan orang jadi sasaran para hacker. Oleh karenanya, pengguna perlu melindungi keamanan data mereka saat memakai WiFi publik.

"Langkah pertama, jangan pernah meninggalkan laptop atau smartphone Anda tanpa pengawasan, walaupun untuk sesaat," kata Savvides di Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Savvides melanjutkan, orang cenderung percaya pada WiFi publik dan membiarkan perangkat terhubung otomatis ke jaringan terdekat. "Jangan mengatur jaringan wireless secara otomatis, namun pilihlah jaringan secara manual saat hendak terhubung dan matikan koneksi (forget .red) saat selesai menggunakan WiFi di tempat umum," ujarnya.

Selain itu, pengguna juga harus memastikan bahwa mereka memakai WiFi yang legal, bukan WiFi tiruan yang dibuat oleh penjahat siber yang digunakan untuk memperdaya calon korbannya.

Seringkali, hacker menggunakan nama jaringan menyerupai nama tempat umum dan membuat pengguna terkoneksi lalu mencuri data-datanya.

Tips lainnya adalah dengan mematikan fitur file sharing saat menggunakan hotspot atau WiFi publik. Usahakan juga untuk tidak mengakses data pribadi yang tersimpan di perangkat atau melalui browser.

Nick Savvides, Senior Savvides, Security Advocate Consumer Business Unit Symantec. Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

Savvides mengingatkan pengguna yang terhubung ke WiFi publik untuk tak mengakses informasi perbankan atau bertransaksi di e-commerce. "Sebaiknya lakukan transaksi saat Anda menggunakan koneksi yang lebih aman," ujarnya.

Tips lain yang disarankan Savvides agar pengguna tak berselancar ke situs yang tak ingin dilihat oleh orang lain.

Selain itu, pengguna sebenarnya bisa mengaktifkan Virtual Private Network (VPN) yang mengenkripsi data pengguna agar tidak bisa diretas pihak lain. Jangan lupa juga untuk memperbarui sistem operasi perangkat ke versi terbaru yang memberi security patch lebih baik dibanding versi lawas.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.