Sukses

4 Pekerjaan yang Bakal Aman dari 'Serbuan' Robot Pintar

Ini dia empat pekerjaan yang bakal aman dari serbuan robot-robot pintar.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mendorong sejumlah perusahaan untuk memanfaatkan robot dengan kecerdasan buatan melakukan pekerjaan manusia.

Bahkan, tak sedikit ahli yang memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan sejumlah pekerjaan manusia akan digantikan robot. Kendati demikian, tak seluruh pekerjaan manusia nyatanya akan digantikan oleh robot yang berbekal kecerdasan buatan.

Beberapa pekerjaan ternyata ternyata masih membutuhkan manusia sebagai pelakunya. Lantas, pekerjaan apa saja yang bakal selamat dari serbuan robot?

Untuk mengetahui daftar pekerjaan yang kemungkinan besar tak akan digusur oleh mesin dengan kecerdasan buatan, berikut ini Tekno Liputan6.com menghimpun informasi mengenai daftar pekerjaan tersebut, seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis (8/3/2017)

1. Data Scientist

Menurut situs berbagi informasi pekerjaan CareerCast, analis data merupakan pekerjaan yang paling dicari di 2017. Tak hanya perusahaan teknologi, kebutuhan akan analis data sebenarnya juga diperlukan industri lain, seperti perbankan, maskapai penerbangan, termasuk manufaktur.

Terlebih, seorang analis data tak memerlukan gelar sarjana matematika untuk memulainya. Saat ini, beberapa di antara analis data nyatanya belajar secara ototidak. Pekerjaan ini memang terbilang aman dari gempuran mesin, tapi setidaknya dalam waktu dekat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keamanan Siber hingga Konsultan

2. Pelaku Keamanan Siber

CEO penyedia layanan penyimpanan awan Box, Aaron Levie pernah menuturkan apabila seseorang berencana untuk hidup dari bekerja di dunia teknologi, piihlah keamanan siber. Saran itu bukannya tanpa alasan mengingat setiap tahun ancaman serangan siber terus berkembang.

Terlebih, ancaman itu terkadang berasal dari hacker dan bukan dilakukan secara acak. Karenanya, kemampuan mesin untuk mendeteksi anomali sebuah tindakan perlu dibarengi dengan kehati-hatian operatornya. Dengan demikian, sistem keamanan sistem yang lebih baik dapat terwujud.

3. Desainer

Mesin memang bisa menggantikan pekerjaan yang bersifat repetitif, tapi tidak dengan pekerjaan yang melibatkan kreativitas. Salah satunya adalah desainer, sebab pekerjaan ini tak banyak menggunakan pola seragam dan lebih mengandalkan rasa seni dari penciptanya.

Di sisi lain, telah banyak perusahaan teknologi yang memanfaatkan desainer untuk produk-produknya. Desain dan tampilan antarmuka sebuah produk teknologi memang tak dimungkiri turut akan memengaruhi pengguna. Karenanya, desainer produk juga sekarang telah menjadi bagian penting dari perusahaan teknologi.

4. Konsultan Strategis

Meskipun mesin dengan kecerdasan buatan telah menjadi bagian dalam pengambilan keputusan, nyatanya mayoritas eksekutif perusahaan lebih memilih manusia untuk melakukannya. Salah satunya untuk penentuan penggunaan sistem otonomos.

Berdasarkan laporan, banyak eksekutif perusahaan yang memilih manusia untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan, terutama saat mesin telah memiliki kontrol lebih. Untuk itu, pekerjaan untuk ahli strategi akan lebih banyak ke depannya.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini