Sukses

Hacker Curi Informasi Rahasia Mobil Otonomos Baidu?

Liputan6.com, Tiongkok - Sekelompok hacker dilaporkan telah mencuri informasi mengenai teknologi mobil otonomos yang dimiliki Baidu. Namun detail pencurian informasi yang menjadi target, belum dapat dipastikan seluruhnya.

Untuk menanggulangi serangan tersebut, Baidu disebut telah memperkuat divisi keamanan siber-nya. Dikutip dari Business Insider, Jumat (24/3/2017), Head of Cybersecurity Baidu Ma Jie menuturkan pihaknya kini didukung oleh kelompok hacker 'white hat' dari Universitas Tsinghua termasuk bekerja sama dengan Tencent dan Alibaba untuk mencegah kejadian serupa.

Belum dapat dipastikan, pihak mana yang mengincar informasi mengenai mobil otonomos perusahaan asal Tiongkok tersebut. Ma tak menyebut pihak yang patut dicurigai, tapi ia tak menampik ada kemungkinkan pihak lain yang menyewa peretas khusus untuk mencuri informasi dari Baidu.

Isu pencurian teknologi dalam pengembangan mobil otonomos semacama ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, Waymo divisi mobil otonomos dari Alphabet juga melayangkan gugatan hukum ke Uber karena dianggap telah mencuri teknologi dari perusahaan yang dulu berada di bawah naungan Google tersebut.

Sebagai informasi, mobil otonomos Baidu sudah melalui uji coba publik di jalanan Tiongkok. Uji coba publik ini melibatkan penumpang sebenarnya di dalam mobil. Dalam uji coba, mobil otonomos itu sudah membawa sekitar 200 orang dengan jarak sekitar 3 kilometer di kawasan wisata Wuzhen.

Mobil otonomos Baidu telah dibekali dengan milimeter wave radar, Velodyne LiDAR, dan beberapa kamera video. Spesifikasi itu juga didukung dengan komputer mumpuni yang berfungsi memproses seluruh data tersebut. Oleh karena itu, mobil ini dapat melaju secara otomatis, memahami persimpangan, berpindah jalur, melewat mobil yang lebih lambat, bahkan memutar balik.

Awal tahun ini, Baidu juga berencana mengembangkan teknologi mobil pintar dan sistem kendali otonomos level 3. Sistem otonomos level 3 ini disebut memerlukan teknologi yang cukup mumpuni.

Pada tingkat ini sopir manusia memang masih dibutuhkan, tapi dengan peran yang sangat kecil. Pengawasan yang biasanya dilakukan sopir bukan lagi komponen utama. Untuk itu, beberapa perusahaan disebut masih enggan untuk beranjak ke tingkat ini, terutama perusahaan otomotif.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini