Sukses

Rahasia Kemampuan Ciamik Kamera Google Pixel Akhirnya Terjawab

Software pengolah gambar di Google Pixel ternyata warisan dari Google Glass yang sudah dikembangkan sejak 2011.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak rilis tahun lalu, Google Pixel berhasil menyedot perhatian publik. Selain didukung sepenuhnya oleh Google dan dibekali spesifikasi mumpuni, kemampuan kamera smartphone itu juga disebut-sebut salah satu yang terbaik saat ini.

Lembaga penguji kualitas sensor kamera digital, DXOMark, bahkan menyebut kamera Pixel merupakan kamera smartphone terbaik yang pernah dibuat. Lantas sebenarnya apa yang membuat kamera Pixel begitu mumpuni?

Untuk menjawab hal tersebut, baru-baru ini Google melalui divisi X telah telah mengungkap rahasia di balik kemampuan kamera Pixel. Selain dukungan sensor, software pengolahan gambar ternyata juga memegang peranan besar.  

Dikutip dari Phone Arena, Senin (27/3/2017), software pengolahan gambar pada Pixel ternyata warisan Google Glass. Pada 2011, sejumlah insinyur di Google X membentuk sebuah tim bernama Gcam.

Tim itu berencana menyematkan kamera pada Google Glass dengan kemampuan yang tak berbeda dari smartphone. Namun rencana itu terkendala ukuran sensor yang tak sesuai dengan kebutuhan Glass.

Seperti diketahui, Glass hadir dengan mengunggulkan mobilitas, sehingga dibutuhkan kamera kecil dan ringan. Sementara, sensor kamera yang terlalu kecil membuat kinerja kamera sangat terbatas.

Karena itu, software pun dipilih sebagai jawaban untuk masalah tersebut. Solusi software yang ditemukan Gcam lalu diberi nama HDR+. Cara kerja software ini sebenarnya mirip dengan HDR yang dapat mengambil beberapa gambar sekaligus, lalu menyatukannya. 

Awalnya, teknologi dari Gcam digunakan sebagai fitur pada aplikasi kamera di Nexus 5 dan Nexus 6. Teknologi itu lalu menjadi modus default pada kamera utama pada Pixel , sehingga mampu menghasilkan detail gambar lebih baik dan jernih. 

Tak berhenti di situ, tim X masih terus mengembangkan teknologi Gcam ke tahap selanjutnya. Ketua tim di Google Research Marc Levoy mengatakan perkembangan yang mungkin dilakukan adalah memafaatkan machine learning.

Menurut Levoy, pemanfaatan machine learning membuka lebih banyak peluang untuk meningkatkan kemampuan kamera. Beberapa di antaranya adalah kemampuan untuk menghasilkan white balance lebih baik atau menentukan latar belakang dari sebuah gambar. 

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini