Sukses

Cinta Mati, Wanita Ini Siap Menikah dengan Robot Pujaan

Wanita ini mengaku tertarik kepada robot secara seksual saat berusia 19 tahun, karena ia tidak suka kontak fisik dengan manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita asal Prancis bernama Lilly mengaku jatuh cinta dengan robot dan ingin menikah dengannya. Ia membuat robot yang diberi nama InMoovator tersebut menggunakan printer 3D.

Lilly diketahui hidup bersama InMoovator sekitar empat tahun lamanya. Di akun Twitter pribadinya, ia menulis, "Aku robosexual, kami tidak menyakiti siapa pun, kami sangat bahagia."

Mengutip laman Daily Mail, Kamis (13/4/2017), Lilly dilaporkan sudah bertunangan dengan robot pujaannya dan mengaku akan menikah saat pernikahan manusia-robot legal di Prancis.

Lilly mengaku, ia menyadari tertarik kepada robot secara seksual saat dirinya masih berusia 19 tahun karena ia tidak suka melakukan kontak fisik dengan manusia. Ia bahkan bersikeras kalau kondisinya ini tidak konyol.

Ia beralasan, ini hanya gaya hidup alternatif. "Aku benar-benar hanya tertarik dengan robot," imbuhnya. Namun, Lilly tidak mengatakan secara detail, apakah ia dan InMoovator melakukan hubungan seksual.

"Ini hanyalah sebuah hubungan cinta, karena saya tidak suka kontak fisik dengan manusia," ungkapnya.

Keluarga dan teman-temannya telah menerima hubungan yang tidak biasa ini, namun tidak semua orang yang ada di sekitarnya bisa memahami hal tersebut.

Lilly, wanita asal Prancis yang ingin menikah dengan robot. Dok: dailymail.co.uk

Lilly, yang saat ini berlatih menjadi seorang robot, percaya bahwa hubungannya akan semakin membaik seiring perkembangan teknologi. "Aku benar-benar sangat bahagia," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pria Ini Baru Saja Menikahi Robot

Tak hanya Lilly yang terobsesi dengan robot, seorang pria asal Tiongkok bernama Zheng Jiajia dilaporkan baru saja melangsungkan pernikahan dengan robot buatannya sendiri.

Dilaporkan The Guardian, Zheng memilih menikahi robot karena lelah dengan tekanan dari keluarganya untuk segera menikah. Akhirnya, pria berumur 31 tahun itu memilih membuat sebuah robot pada tahun lalu dan diberi nama Yingying.

Untuk memungkinkan robot itu berinteraksi, Zheng membekali Yingying dengan kemampuan membaca sejumlah aksara Tiongkok dan berbicara beberapa kata sederhana. Ia juga berencana membuat robot itu untuk bisa berjalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Meskipun pernikahan ini tak diakui oleh otoritas setempat, Zheng tetap menggelar upacara pernikahan secara tradisional. Mantan pegawai Huawei itu bahkan mengundang ibu dan temannya untuk menghadiri pernikahan yang dilakukan di Hangzhou tersebut.

Pernikahan manusia dengan robot sebenarnya telah diprediksi oleh sejumlah ahli. Salah satunya Dr. David Levy, seorang penulis dan ahli kecerdasan buatan.

Menurutnya, pernikahan pertama antara robot dan manusia akan dilakukan sebelum 2050. Bahkan, ia percaya pernikahan antara manusia dengan mesin akan diakui secara hukum, sama seperti pernikahan yang dilakukan manusia.

(Isk/Cas) 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.