Sukses

Jutaan Perangkat Android Terinfeksi Virus, Kok Bisa?

Dua juta perangkat Andoid setidaknya telah terinfeksi virus bernama Falseguide. Bagaimana bisa?

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Android harus lebih berhati-hati setelah peneliti keamanan mengenali sebuah virus baru yang kini diduga telah diunduh hingga dua juta kali. 

Mengutip The Sun, Kamis (27/4/2017), virus yang diketahui bernama Falseguide itu tersembunyi di sejumlah aplikasi di Google Play Store, toko resmi tempat pengguna Android mengunduh aplikasi.

Virus ini tersembunyi di aplikasi-aplikasi panduan berbagai gim populer. Ketika seseorang mengunduh aplikasi tersebut, ponsel mereka terinfeksi secara otomatis.

Baru-baru ini, sekelompok peretas Rusia yang berada di balik virus tersebut berupaya mengembangkan sebuah botnet. Botnet yang dimaksud memungkinkan perangkat yang terinfeksi, dikendalikan penjahat siber untuk meretas situs web dan target lainnya.

Falseguide digunakan untuk mengumpulkan uang dengan adware, yang mengeruk keuntungan dengan cara menginfeksi ponsel dan menampilkan berbagai jenis iklan yang tak diinginkan. Namun virus ini bisa berevolusi dan memungkinkan penjahat mengambil alih ponsel dan menggunakan data di dalamnya sebagai senjata untuk mengancam si pemilik.

Aplikasi panduan gim yang dipercaya mengandung virus Falseguide (Sumber: The Sun)

"FalseGuide membuat sebuah botnet di ponsel yang telah terinfeksi virus untuk adware. Botnet merupakan sekelompok perangkat yang dikendalikan hacker tanpa sepengetahuan pemiliknya," kata perusahaan keamanan Checkpoint.

Checkpoint juga menambahkan, aplikasi-aplikasi yang terinfeksi virus telah diunggah di Google Play Store setidaknya sejak November 2016. Artinya, para pelaku telah sukses melakukan aksinya selama lima bulan terakhir. Terlebih, jumlah unduhannya pun cukup banyak.

Head of Mobile Thread and Security di AVG Nikolaos Chrysaidos mengatakan, "Kini, penjahat siber di balik ancaman ini hanya tertarik mencari uang melalui iklan. Namun ancaman ini bisa saja berubah menjadi lebih canggih di masa depan"

Ia menambahkan, seiring dengan banyaknya ponsel yang terinfeksi, kelompok di balik virus itu bisa mengirimkan pesan untuk menyasar perangkat dan memerintahkan ponsel korban mengunduh lebih banyak virus berbahaya.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini