Sukses

Tambah Kapasitas Pabrik di India, Samsung Siapkan Rp 9,9 Triliun

Samsung pada pekan ini mengumumkan investasi sebesar US$ 763 juta atau setara Rp 9,9 triliun untuk menambah kapasitas pabrik Noida, India.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti Indonesia, India saat ini tengah giat agar semakin banyak perangkat elektronik diproduksi di dalam negeri. Para vendor smartphone pun menunjukkan dukungannya kepada inisiatif "Made in India" Pemerintah India, termasuk Samsung.

Dilansir Andriod Authority, Jumat (9/6/2017), Samsung pada pekan ini mengumumkan investasi sebesar US$ 763 juta atau sekitar Rp 9,9 triliun, untuk menambah kapasitas produksi di pabrik Noida, Uttar Pradesh, India. Samsung memproduksi smartphone, kulkas, dan televisi panel datar di pabrik tersebut.

Melalui investasi itu, Samsung bertujuan menguatkan komitmennya mendukung inisiatif "Made in India" pemerintah setempat. Selain itu, juga karena perusahaan memiliki program "Make for India", yang ditargetkan langsung kepada konsumen India.

"Investasi baru sebesar 4.915 crore Rupee merupakan warisan komitmen berkelanjutan kami untuk 'Make in India' dan Uttar Pradesh, yang telah menjadi mitra kami sejak perjalanan kami dimulai di India. Dukungan setia dari negara dan otoritas lokal di Noida telah membantu visi 'Make for India' kami menjadi kenyataan," ungkap Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Samsung Asia Barat Daya, HC Hong.

Ekspansi pabrik tidak hanya akan membantu memperkuat ekosistem manufaktur dan diperkirakan menghasilkan ribuan tenaga kerja baru. Melainkan juga menjadikan Samsung sebagai mitra kunci dalam inisiatif "Make in India" dan "Digital India" pemerintah setempat.

Pabrik di Noida adalah satu dari dua unit manufaktur Samsung di India dan didirikan pada 1996. Selain itu juga merupakan salah satu fasilitas manufaktur elektronik pertama yang didirikan di India pada awal 1990-an, dan dimulai dengan memproduksi televisi pada 1997. Sedangkan unit manufaktur ponsel yang ada sekarang, ditambahkan pada 2005.

(Din/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini