Sukses

Proses Pembuatan iPhone Jadi Alasan Banyak Engineer Bercerai

Siapa sangka kalau awalnya iPhone merupakan proyek rahasia? Perekrutan rahasia hingga perceraian engineer jadi kisah awal iPhone.

Liputan6.com, Jakarta - iPhone jadi salah satu smartphone yang digandrungi banyak orang di dunia. Tiap peluncurannya selalu dinantikan oleh fans. Bahkan, momen penjualan perdananya begitu menyedot perhatian. Tak sedikit pula yang berkemah di depan Apple Store di sejumlah kota dunia untuk antre beli iPhone terbaru.

Namun, siapa sangka kalau awal pembuatan iPhone begitu berliku. Bahkan, sejumlah engineer harus kehilangan kehidupan pribadinya, termasuk bercerai dari pasangannya. Setidaknya itu yang terungkap dalam sebuah buku berjudul The One Device: The Secret History of the iPhone alias sejarah rahasia iPhone.

Buku ini memang belum dipublikasikan. Buku berisi kisah rahasia di balik iPhone itu rencananya dirilis pada 20 Juni 2017. Meski begitu, laporan The Verge yang Tekno Liputan6.com kutip Sabtu (17/6/2017) telah mengungkap sedikit isinya.

Awal mula merencanakan pengembangan iPhone, sejumlah engineer Apple dilaporkan 'hilang' pada tahun 2000-an. Rupanya, mereka adalah orang-orang pilihan yang ditawari mengembangkan proyek rahasia (yang belakangan diketahui sebagai iPhone). Saat itu, tak ada yang tahu kemana mereka pindah.

"Saya mendengar desas desus tentang hal itu, tapi tak jelas kapan (iPhone) dikembangkan. Tapi memang benar kalau sejumlah engineer terbaik 'hilang', mungkin bergabung dengan tim itu," kata Evan Doll yang pada tahun 2000-an bekerja sebagai mantan software engineer di Apple.

Rupanya, sejumlah manajer merekrut mereka untuk bergabung dalam proyek rahasia. Salah satu yang direkrut adalah engineer bernama Andre Boule. "Henri dan saya mendatangi kantor Boule. Kami bilang pada dia, 'Andre, kamu tidak tahu siapa kami, tapi kami telah mendengar banyak hal tentang kamu. Kami ingin kamu ikut serta dalam proyek rahasia kami, sekarang'," kata Richard Williamson, Director of Software Apple.

Di tengah kebingungan, Boule minta waktu berpikir, tapi Henri Lamiraux dan Richard Williamson tak mengizinkannya. Alih-alih memberi waktu berpikir, mereka malah mengajak Boule bekerja di luar kantor pusat Cupertino dalam proyek rahasia selama dua tahun lebih dan risiko kehilangan kehidupan personal serta lembur pada akhir pekan. Tanpa diduga, akhirnya Boule mengiyakan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perceraian

Hanya saja, pimpinan perusahaan, yakni Steve Jobs meminta agar semua engineer tak membocorkan tentang proyek iPhone itu kepada siapapun. "Steve Jobs tak ingin seorang karyawan pun membocorkan proyek ini saat mereka memutuskan keluar dari perusahaan, dia paranoid," kata salah satu petinggi Apple yang ikut mengembangkan iPhone, Tony Fadel.

Saat itu, diketahui Jobs tak mengizinkan petinggi Apple yang terlibat proyek iPhone merekrut engineer dari luar Apple. Alasannya sederhana, agar rahasia itu tak bocor.

Perekrutan tim iPhone secara internal ini pun berhasil mengumpulkan engineer terbaik di Apple. Sayangnya, proses pengembangan teknologi iPhone bukanlah hal mudah.

"Gara-gara iPhone saya bercerai," kata Engineer Senior iPhone Andy Grignon. Tak hanya Grignon, belasan engineer lain juga mengatakan hal yang sama. "Ya, iPhone telah merusak beberapa perkawinan," kata yang lain.

"Hal ini karena pekerjaan yang kami lakukan sangat intens. Mungkin merupakan pekerjaan paling profesional sepanjang hidup saya," kata Grignon.

Ia menambahkan, "Karena kamu membuat perangkat di bawah tekanan untuk orang-orang pintar dengan tenggat waktu dan misi yang mustahil, lalu kamu mendengar kalau masa depan seluruh perusahaan bergantung pada proyek ini. Itu benar-benar hal yang menyedihkan," ucapnya.

Grignon juga berkata kalau selama mengerjakan proyek, tak ada waktu untuk kembali ke meja kerja dan mengatakan kalau hari itu akan jadi hari yang indah. Meski begitu, hal tersebut mungkin terbayar lunas saat dunia begitu mengagumi iPhone.

Masih berdasarkan buku yang sama, Apple pernah tertarik mengakuisisi Motorola pada 2003. Namun, karena merasa hal itu terlalu mahal, rencana tersebut pun dibatalkan.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.