Sukses

5 Tips Aman Berinternet Saat Liburan

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan World Economic Forum pada tahun 2015, serangan siber telah menyebabkan kerugian pada perekonomian global sebesar US$ 3 triliun.

Oleh karena itu, perangkat lunak dan sistem yang terpercaya akan terus menjadi prioritas utama bagi pemimpin bisnis guna menangkal gelombang serangan siber yang datang.

Tak hanya bagi pebisnis, raksasa teknologi Microsoft percaya setiap individual juga harus melindungi diri mereka jika ingin berinternet lebih aman.

"Saat ini, telepon selular dan komputer menjadi dua hal penting dalam hidup dan membentuk cara kita berkomunikasi dan melakukan banyak hal," ungkap Willy Hendrajudo, Windows Business Group Lead Microsoft Indonesia.

Ia menambahkan, penggunaan internet akan mengalami peningkatan bersamaan dengan perjalanan mudik berlangsung.

Melihat fenomena tersebut, Microsoft berbagi tips untuk memulai perjalanan online kamu lebih aman dan terlindungi sembari merayakan momen liburan ini.

1. Gunakan Kata Sandi Unik

Jika harus memilih hal yang aman, apakah kamu akan memilih pintu rumah yang terbuat dari karton atau dari baja? Kata sandi berlaku seperti pintu karena fungsinya sebagai pertahanan untuk memastikan data pribadi dan informasi yang disimpan dengan aman. Oleh karena itu, memilih sandi yang tepat menjadi krusial.

Memilih kata sandi yang terdiri dari kombinasi antara huruf besar dan kecil, angka dan simbol merupakan hal yang ideal dan tidak selalu merupakan hal yang rumit. Pikirkan quote yang kamu sukai dari film atau lagu, buatlah sedikit perubahan.

Setelah membuat kata sandi yang tepat, pastikan untuk tidak menggunakan sandi yang sama untuk semua hal. Usahakan untuk menggunakan kata sandi yang berbeda-beda untuk bank, akun email, dan smartphone pribadi untuk mengurangi risiko privasi.

 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selektif di Media Sosial

2. Selektif Saat Menerima Permintaan Teman di Media Sosial

Ilustrasi sosial media. (via: qureta.com)

Apa yang kamu lakukan jika ada orang asing yang mengetuk pintu rumah? Pasti kamu akan menolak mereka untuk masuk.

Serupa dengan hal tersebut, permintaan pertemanan di media sosial mungkin tidak terlihat terlalu berbahaya, tapi sangat penting untuk tidak membiarkan siapa saja masuk dan mengakses informasi pribadi kamu.

Jangan lupa untuk melakukan pengaturan atau pilihan pada layanan seperti Facebook dan Twitter untuk mengatur siapa saja yang bisa melihat profil, foto dan informasi kamu.

3. Lindungi Informasi Pribadi dan Sensitif Kamu

Kadang kamu harus memasukkan informasi pribadi dan sensitif kamu secara online. Sebelum melakukan hal ini, cari tanda yang menunjukkan bahwa situs ini aman, misalnya dengan memastikan alamat portalnya adalah "https" dan ada simbol gembok terkunci di sebelah URL di sisi atas layar.

Usahakan untuk tidak memberikan informasi sensitif apapun, misalnya detil bank, nomor akun dan kata sandi, yang diminta melalui email atau pesan di jejaring sosial.

Pastikan juga situs yang dibuka atau email yang diterima benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena bisa saja ini merupakan metode penipuan phishing yang berpura-pura berasal dari perusahaan atau bermaksud membohongi agar kamu untuk memberikan informasi sensitif.

3 dari 3 halaman

Googling Diri Sendiri

4. Ambil Bagian untuk Menentukan Reputasi Online Kamu

Google Umumkan fitur baru Try Now (google.com)

Jangan lupa untuk secara rutin mengevaluasi ulang informasi kamu di internet dengan mencari diri kamu sendiri pada mesin pencarian, dan lihatlah hasilnya.

Kamu mungkin menemukan beberapa informasi (yang mungkin informasi pribadi kamu) dapat dilihat oleh siapa saja. Jadi, ambil langkah untuk menyesuaikan aturan privasi kamu.

5. Buatlah Aturan Akses Situs Web dan Gim

Sama seperti jenis hiburan dan media lainnya, beberapa hal yang tersedia secara online lebih cocok bagi usia tertentu. Karena itu, akan membantu untuk memastikan penggunaan internet sesuai dengan tingkat usia dan nilai-nilai yang dipegang keluarga kamu.

Usahakan untuk selalu mengawasi kegiatan anak di dunia maya dan dengan siapa saja ia berinteraksi. Hal serupa juga berlaku ketika bermain gim. Banyak gim yang memperbolehkan pemain untuk berinteraksi dengan pemain lainnya melalui pesan atau suara.

"Meskipun melek teknologi sangatlah penting untuk bisa tetap relevan dengan perkembangan era digital ini, dan memastikan diri selalu terlindungi dengan terus meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan diri juga sangatlah penting," tutup Willy.

(Ysl/Cas)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.