Sukses

Kekurangan Dana, Misi Kolonisasi Manusia di Mars Dibekukan

Kekurangan dana, sepertinya bukan jadi satu-satunya alasan NASA untuk membekukan misi besarnya ini.

Liputan6.com, California - Upaya NASA untuk mengirim manusia ke planet Mars, sepertinya akan kandas, setidaknya untuk saat ini. Seperti disampaikan Associate Administrator for Human Exploration and Operations NASA, William H. Gerstenmaier, misi kolonisasi manusia untuk planet merah itu akan dihentikan untuk sementara karena terbentur masalah finansial.

Diungkapkan olehnya, masalah finansial yang dialami Badan Antariksa Amerika Serikat tak lain karena kekurangan dana. Diketahui, dana untuk misi kolonisasi ini berjumlah tinggi.

“Misi-misi ‘kecil’ seperti roket SLS dan Orion untuk eksplorasi Mars saja, sebelumnya sudah memakan banyak dana,” keluh Gerstenmaier sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com via International Business Times, Selasa (18/7/2017).

Kendati demikian, Gerstenmaier tidak mengklaim jika misi ini akan dibekukan permanen. “Ini cuma sementara saja. Tetapi saya tidak bisa memberi jadwal tepat kapan misi kolonisasi itu akan kembali dicanangkan,” ia menjelaskan.

Alasan lain yang disebutkan Gerstenmaier, antara lain seperti masalah pemasukan yang besar untuk wahana yang nanti akan menurunkan dan mendaratkan manusia di Mars. “Butuh dana yang besar untuk menciptakan teknologi semacam ini,” ucapnya.

Bagaimana pun, di mata Gersteinmaier, misi kolonisasi Mars sebetulnya tak hanya dilakukan oleh NASA sendiri. Banyak perusahaan swasta komersil seperti SpaceX, turut ambil andil.

“NASA tidak harus one man show. Kan ada SpaceX, saya pikir ia menjadi penjaga gawang misi ini. Kita lihat kan, upaya SpaceX sudah banyak kontribusinya, ia juga sukses mengirimkan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station),” lanjutnya.

Untuk informasi, SpaceX adalah perusahaan teknologi yang digawangi miliarder flamboyan Elon Musk. Walau ambisinya pergi ke Mars seolah begitu menggebu-gebu, buktinya SpaceX juga mengaku kewalahan dalam mempersiapkan proyek besarnya ini.

Sebab itu, SpaceX harus menghabiskan beberapa tahun lagi agar dapat menyiapkan dukungan teknis yang lebih memadai untuk Red Dragon—wahana yang akan mengantar manusia ke Mars. "Red Dragon akan diterbangkan pada 2020,” kata Presiden SpaceX, Gwynne Shotwell.

Sekadar informasi, misi penerbangan Red Dragon juga didukung oleh NASA. Hanya, NASA dan Antariksa Amerika Serikat tersebut menetapkan 'persyaratan' yang harus dipenuhi SpaceX. Disebutkan, SpaceX nantinya harus mengirim data penting tentang atmosfer, permukaan, dan ekosistem di planet merah tersebut.

(Jek/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.