Sukses

Top 3: Mengenal Lebih Dekat Sosok Si Ganteng Pencipta Telegram

Sosok rupawan pencipta Telegram hingga alasan Telegram menjadi layanan favorit para teroris paling dicari di kanal Tekno Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok rupawan Pavel Durov, si pencipta Telegram, hingga alasan Telegram menjadi layanan favorit para teroris paling dicari di kanal Tekno Liputan6.com.

Selengkapnya dapat Anda simak rangkuman tiga berita terpopuler pada Selasa (18/7/2017) berikut ini:

1. Pavel Durov, Si Ganteng Pencipta Telegram yang Benci WhatsApp

Sebagian besar dari kamu mungkin belum banyak yang mengenal siapa pendiri Telegram. Untuk diketahui, Telegram awalnya dibentuk oleh Pavel Durov. Namanya kini ramai menjadi perbincangan di media sosial, terutama setelah versi web dari aplikasi pesan singkat itu diblokir pemerintah Indonesia.

Pria asal Rusia ini lahir pada 10 Oktober 1984 di St. Petersburg (dulu Leningrad). Meski begitu, ia menghabiskan masa kecilnya di Turin, Italia. Ayahnya adalah seorang dosen ilmu sejarah bahasa.

Selanjutnya baca di sini

2. Nokia Bakal Meluncurkan 4 Smartphone Baru hingga Akhir 2017

HMD Global, selaku pemegang merek Nokia, telah merilis tiga smartphone Android anyar selama kuartal pertama 2017. Namun, perusahaan asal Finlandia itu dilaporkan masih akan meluncurkan tiga hingga empat perangkat lagi.

(ki-ka) Nokia 6, Nokia 5, dan Nokia 3. (Doc: NDTV)

Menurut laporan terbaru, HMD Global diketahui berencana untuk merilis smartphone baru selama kuartal kedua hingga akhir tahun ini. Adapun empat smartphone yang rilis adalah Nokia 2, Nokia 7, Nokia 8, dan Nokia 9.

Dikutip dari Phone Radar, Senin (17/7/2017), empat smartphone yang diluncurkan ini akan terdiri dari model premium hingga entry-level. Untuk mengetahui jenis perangkat yang akan meluncur, dapat dilihat dari penggunaan nama untuk model tersebut.

Selanjutnya baca di sini

3. Alasan Telegram Jadi Aplikasi Favorit Kelompok Teroris

Baru-baru ini, publik Tanah Air sempat heboh akibat keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memblokir akses ke Telegram versi situs web. Keputusan itu pun ditolak keras banyak pengguna Telegram.

Telegram versi web diblokir. (Liputan6.com/Iskandar)

Kemkominfo beralasan pemblokiran itu dilakukan karena banyak konten bermuatan negatif yang wara-wiri di platform tersebut, terutama terorisme dan radikalisme. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyebut ada belasan ribu halaman terorisme di aplikasi asal Rusia tersebut.

Lantas, benarkah klaim tersebut? Dalam banyak kasus, tak dimungkiri Telegram merupakan aplikasi favorit sejumlah kelompok teroris. Salah satu yang diketahui menjadi pengguna setia Telegram adalah ISIS.

Selanjutnya baca di sini

(Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.