Sukses

Butuh 300 Ribu Tahun Bangun Koneksi Internet di Luar Angkasa

Selain butuh waktu ratusan ribu tahun, NASA juga harus memerlukan setidaknya lebih dari 500 teknologi internet pendukung.

Liputan6.com, California - Menciptakan koneksi internet di luar angkasa memang bukan perkara mudah. Sebelumnya, NASA dikabarkan tengah mempersiapkan koneksi yang stabil dengan memboyong teknologi laser sebagai broadband di ruang hampa udara.

Pertanyaannya: berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan koneksi internet di seluruh bagian luar angkasa, tepatnya di Galaksi Bima Sakti? Mungkin bisa ratusan ribu tahun atau lebih!

Menurut Duncan Forgan, seorang ilmuwan di University of St Andrews, Inggris, setidaknya dibutuhkan waktu 300.000 tahun untuk menciptakan koneksi internet stabil di seluruh Galaksi Bima Sakti.

Itu pun, manusia membutuhkan setidaknya lebih dari 500 jenis teknologi internet agar bisa memanipulasi jaringan antar planet.

Salah satu teknologi yang dipersiapkan NASA tak lain adalah laser sebagai media utama jaringan internet. Walau demikian, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengatakan teknologi ini memang belum bisa diimplementasikan sekarang.

Namun mereka memastikan, laser bisa memancarkan koneksi internet 100 kali lebih cepat dan mereka tengah menggodoknya untuk saat ini. "Teknologi laser bisa menciptakan koneksi internet yang fleksibel. Inovasi ini kami yakini dapat membantu para astronot dalam memanfaatkan internet di luar angkasa," tutur juru bicara NASA.

"Berkirim data dari luar angkasa ke Bumi tak lagi memerlukan waktu berjam-jam. Data tersebut bisa berupa foto atau video yang diabadikan astronot atau pesawat luar angkasa," ia melanjutkan.

Selain itu, transmisi data via koneksi internet berbasis laser juga diklaim memiliki sejumlah keuntungan. Salah satunya, teknologi laser tak perlu mengurangi kapasitas memori data, sehingga data yang dikirim seperti foto atau video masih memiliki resolusi tinggi.

Terkait transmisi data via internet, NASA saat ini masih menggunakan gelombang radio. Sayangnya, gelombang radio memiliki kecepatan normal di bawah laser. Sementara, laser memiliki daya kecepatan tinggi dan potensial.

Ambil contoh, salah satu pesawat luar angkasa NASA untuk Mars, yaitu Mars Reconnaisance Orbiter. Meski saat ini cuma memiliki kecepatan transfer maksimal 6Mpbps, pesawat luar angkasa ini akan mampu memiliki kecepatan transfer hingga 250Mbps jika menggunakan koneksi berbasis laser, .

(Jek/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.