Sukses

Stres di Kantor? Bermain Gim Sejenak Bisa Jadi Obat Ampuh

Menurut penelitian, bermain gim kasual ternyata dapat mengurangi rasa stres di kantor, termasuk meningkatkan kemampuan afektif.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang pekerja, tak dimungkiri kita akan dihadapkan pada rasa jenuh atau stres akibat beberapa faktor. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, mulai mendengarkan musik atau beristirahat.

Selain cara tersebut, bermain gim ternyata juga cukup ampuh mengatasi stres saat berada di lingkungan kerja. Bahkan, cara ini disebut lebih efektif ketimbang hanya rehat tanpa melakukan apa pun selama lima menit.

Adalah peneliti dari University Central Florida yang menemukan hal tersebut. Mereka meminta 66 partisipan untuk melakukan pekerjaan berulang dan membosankan hingga kelelahan.

Setelah itu, sejumlah peserta diberi waktu untuk beristirahat dan dibagi dalam beberapa kelompok. Untuk kelompok pertama, para partisipan diberikan waktu bermain gim kasual.

Dalam studi, ini para peneliti menggunakan gim berjudul Sushi Cat 2. Sementara, peserta lain diberi kesempatan relaksasi, dan sisanya diminta hanya duduk tanpa akses ke perangkat apa pun.

Hasilnya dari tiga kelompok tersebut, ternyata kelompok yang diberi kesempatan bermain menjadi satu-satunya yang merasa lebih baik. Setelah dianalisis, bermain gim ternyata memberikan perasaan lebih santai dan mengurangi rasa khawatir terhadap pekerjaan. 

Selain bermain gim, kelompok yang melakukan relaksasi sebenarnya juga merasa lebih baik dan santai. Namun, para partisipan ternyata masih memiliki rasa kekhawatiran terhadap pekerjaan yang diberikan. 

"Bermain video gim kasual sebentar bahkan bisa mengembalikan kemampuan afektif seseorang dan merupakan aktivitas yang sesuai untuk mengembalikan mood untuk mengurangi rasa stres," tulis para peneliti, seperti dikutip dari CNET, Sabtu (29/7/2017).

Kendati demikian, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan gim memiliki dampak positif untuk meningkatkan performa seseorang saat bekerja. Terlebih, studi ini baru melibatkan 66 partisipan yang terbilang sedikit.

(Dam/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini : 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.