Sukses

Awas, Hacker Bisa Tipu Orang Lain Pakai Nomor Telepon Kamu

Hacker memiliki segudang cara licik untuk mendapat keuntungan, salah satunya menggunakan nomor telepon milik orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa pun tahu, hacker punya segudang cara culas untuk mengambil keuntungan dari orang lain dengan kemampuannya di bidang teknologi. Baru-baru ini, hacker bisa menggunakan nomor kontak kamu untuk menipu orang lain.

Laporan CNET yang Tekno Liputan6.com kutip, Sabtu (29/7/2017), menyebutkan, ada sebuah cara baru yang bisa dipakai hacker untuk mendulang keuntungan melalui nomor telepon orang lain. Hal ini disebut sebagai Ghost Telephonist.

Padahal, nomor telepon merupakan kumpulan nomor unik yang menjadi identitas seseorang. Nomor telepon sering kali dihubungkan dengan sejumlah akun online, seperti akun perbankan, media sosial, travel, dan perjalanan.

Tidak hanya itu, nomor telepon juga sering digunakan untuk melindungi akun pengguna. Tidak heran kalau banyak orang enggan mengganti nomor telepon mereka.

Dalam sebuah unggahan blog, mantan agen DEA, Thomas Martin, menyebut nomor telepon itu punya fungsi seperti nomor jaminan sosial.

Oleh karena itu, Nextadvisor menyebut, saat penjahat siber mengetahui nomor telepon kamu, mereka bisa melakukan berbagai hal jahat. Salah satunya adalah mengambil alih akun perbankan. Namun, saat hacker mengambil alih nomor telepon kamu, hal tersebut bisa lebih menakutkan lagi.

Tim peneliti Unicorn dari perusahaan keamanan Tiongkok 360 Technology menyebut, hacker bisa meretas smartphone saat penggunanya beralih dari jaringan LTE nirkabel ke jaringan yang lebih lawas, misalnya saja jaringan 2G. Hal ini kerap terjadi, saat sinyal operator sedang lemot.

Jika hacker mengambil manfaat dari lemahnya celah ini, mereka mampu mengirimkan pesan singkat atau membuat panggilan suara dari nomor telepon milik korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara peretasan terjadi

Peretasan, kata tim itu saat menjadi pembicara di konferensi keamanan Red Hat menyebut, berjalan karena smartphone selalu terhubung dengan koneksi internet.

Salah satu anggota tim peneliti, Lin Huang, mengatakan, peretasan terjadi saat nomor telepon berpindah jaringan. Hal terparah yang ditemukan Huang dan tim penelitinya adalah, saat seorang hacker sukses mengambil alih nomor smartphone pengguna.

"Serangan Ghost Telephonist bisa membuat korbannya pusing tujuh keliling. Setelah mengambil alih smartphone, hacker dapat memakainya untuk mendapatkan akses akun-akun internet milik korban," kata Huang.

Misalnya saja cara yang dipakai adalah dengan mengetik nomor telepon di kolom login pengguna. Tim Unicorn juga mengambil langkah lebih jauh, yakni meminta Facebook me-reset ulang password.

Namun, Facebook malah mengirimkan otomatis ke nomor telepon yang telah diretas. Alhasil, siapa pun bisa mengambil alih pengaturan itu.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah perusahaan memperbaiki proses autentikasi atau menggunakan teknologi yang lebih aman. Selain itu, mengatur smartphone dalam modus airplane mode bisa memblokir Ghost Telephonist. Cara ini artinya pengguna tak bisa online hingga perangkat kembali terhubung dengan internet.

"Jika kamu dalam pengaturan airplane mode, artinya smartphone kamu offline," kata Huang.

(Tin/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.