Sukses

Terkuak, Sopir Uber Ramai-Ramai Rugikan Penumpang dengan Cara Ini

Perilaku sopir Uber ini merupakan reaksi terhadap manajemen "Uber by algorithm" di mana sopir jarang berinteraksi dengan atasan perusahaan.

Liputan6.com, London - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejumlah akademisi baru-baru ini mengungkap sopir Uber secara diam-diam memanipulasi sistem perusahaan untuk mendapatkan lonjakan harga, sehingga membebani pelanggan.

Tim peneliti dari Warwick Business School di Coventry dan New York University (NYU) mengklaim, para sopir Uber di sebuah kawasan yang sama sengaja log out dari aplikasi secara bersamaan untuk membuat lonjakan harga.

Mengutip laman The Sun, Jumat (4/8/2017), itu artinya ada banyak order di daerah tersebut dan algoritme Uber yang dimanipulasi sopir menaikkan tarif perjalanan.

Akademisi mempresentasikan temuan tersebut setelah mewawancarai sopir Uber dan mempelajari lebih dari 1.000 posting-an di situs web Uberpeople.net.

Uber mengatakan, penelitian tersebut berdasarkan komentar pengemudi yang dalam banyak kasus tidak akurat secara faktual. Laporan itu kemudian memberi satu contoh percakapan online di mana seorang sopir yang berbasis di London berkata, "Teman-teman, tetap log out sampai harga melonjak."

Ketika sopir kedua bertanya, "Kenapa?" Sopir pertama menjawab, "Jumlah sopir kurang, order tinggi = lonjakan." Sopir lain menambahkan, "Uber akan mencari tahu apakah orang memanipulasi sistem ini." Lalu sopir yang melakukan perbuatan curang itu menjawab, ”Mereka sudah tahu karena itu terjadi setiap minggu.”

Peneliti mengatakan bahwa perilaku sopir ini merupakan reaksi terhadap manajemen "Uber by algorithm" di mana sopir jarang berinteraksi dengan atasan perusahaan. Dr Lior Zalmanson daru NYU berpendapat, sistem Uber sama sekali tidak transparan, sehingga menimbulkan perasaan negatif terhadap perusahaan.

Sementara juru bicara Uber berujar, perilaku ini tidak meluas dan tak diperbolehkan di aplikasi Uber. "Kami memiliki sejumlah pengamanan teknis untuk mencegah hal itu terjadi," ujarnya.

(Isk/Ysl)

Tonton Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.