Sukses

Berusia 4 Miliar Tahun, Inikah Asteroid Paling Tua di Tata Surya?

Pecahan asteroid tua ini tidak berpotensi mengancam Bumi. Ia pun dipastikan berada jauh dari orbit Bumi.

Liputan6.com, California - Astronom baru saja menemukan kumpulan asteroid yang diklaim paling tua di Tata Surya. Mereka mencatat, usia asteroid tersebut berkisar 4 miliar tahun.

Kumpulan asteroid yang ditemukan astronom di Southwest Research Institute Amerika Serikat (AS) ini berjumlah cukup banyak. Bahkan, mereka tidak bisa mencari tahu 'induk' asteroid yang ada di dalam kumpulan tersebut.

"Kumpulan asteroid ini semacam keluarga yang tak punya nama dan identitas. Sebab, kita juga tidak bisa memastikan siapa induknya, siapa asteroid pertama yang menyebabkan pecahan besar seperti ini," ujar astronom Kevin Walsh sebagaimana dilansir First Post pada Selasa (8/8/2017).

"Mereka begitu tua, jika dikira-kira usianya 4 miliar tahun, bahkan terbentuk sebelum planet gas raksasa di luar Tata Surya pindah ke orbit mereka sekarang," ia melanjutkan.

Menurut teori astronom, perpindahan planet gas raksasa ke orbit dalam Tata Surya menyebabkan guncangan pada belt (wilayah) asteroid. Akibatnya, guncangan menyebabkan asteroid pecah dan tersebar ke beberapa lokasi yang tidak jauh.

Walau demikian, astronom meyakini jika pecahan asteroid tersebut menyebar di luar belt. Pasalnya, asteroid mengorbit Matahari dan sinarnya bisa memanaskan asteroid secara perlahan. Ini mengakibatkan radiasi yang berpotensi menggeser pecahan asteroid dari luar wilayahnya.

Oleh sebab itu, para astronom mencari pecahan-pecahan asteroid yang terbang dari wilayahnya."Kecepatan pecahan asteroid terbang tergantung pada ukuranya. Yang kecil lebih cepat, akan tetapi yang besar lebih lambat," kata Marco Delbo, astronom dari Observatorium Cote d'Azur di Perancis.

Pecahan asteroid tua ini tidak berpotensi mengancam Bumi. Ia pun dipastikan berada jauh dari orbit Bumi. Walau demikian, NASA mengantisipasi kedatangan asteroid ke orbit Bumi dengan mencari asteroid yang diklaim berbahaya.

Diketahui, selama sekitar dua dekade terakhir, NASA terus-menerus melakukan pencarian asteroid berbahaya yang bisa mengancam bumi dengan ukuran lebih dari 1 kilometer.

Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengaku telah berhasil dengan menembus angka 98 persen di antaranya.

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.