Sukses

Atasi Artikel Seksisme, Bos Google Batalkan Liburan Keluarga

CEO Google Sundar Pichai memilih kembali ke kantor dan membatalkan liburan keluarganya untuk mengurus masalah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus artikel kontroversial yang baru-baru ini beredar di kalangan internal Google ternyata dengan cepat menjadi perhatian petinggi perusahaan. CEO Google Sundar Pichai pun dilaporkan sampai memutuskan mengakhiri liburannya bersama keluarga.

Sebagai informasi, baru-baru ini Google memang tengah diguncang isu seksisme dalam perusahaan. Hal itu muncul setelah artikel yang ditulis software engineer senior Google, menyebut bahwa wanita sulit bersaing dengan pria di bidang teknologi karena masalah genetik.

Menanggapi beredarnya artikel tersebut, Pichai dengan segera menulis memo internal untuk para karyawan. Pichai sendiri dalam memo itu menuturkan, dirinya tengah memulai liburan bersama keluarga, tapi memilih membatalkannya karena masalah ini.

"Dalam beberapa minggu terakhir, saya mengunjungi Afrika dan Eropa dan baru saja mulai berlibur bersama keluarga. Namun, saya memutuskan kembali (ke kantor) mengingat banyak hal yang perlu dibicarakan, termasuk cara menciptakan lingkungan inklusif bagi semua," tulisnya seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (8/8/2017).

Keputusan Pichai ini merupakan bentuk penyelesaian dari artikel kontroversial yang beredar pekan lalu. Selain bertemu dengan para pimpinan tim, ia juga menjadwalkan untuk mengadakan town hall meeting pada Kamis waktu setempat.

Adapun kasus ini bermula dari sebuah tulisan berjudul "Google Ideological Echo Chamber". Dalam artikel tersebut, penulis yang belum diketahui identitasnya menyebut, perbedaan genetis membuat pria dan wanita tak dapat bersaing secara seimbang, terutama dalam bidang teknologi dan kepemimpinan.

Artikel tersebut sontak menuai protes dari sejumlah karyawan internal Google. Untuk meredakan situasi, VP of Diversity, Integrity, and Governance Google, Daniell Brown langsung mengirimkan memo internal kepada para karyawan.

Lewat memo tersebut, Brown menuturkan artikel tersebut bukanlah pandangan dari Google. Ia menulis, keragaman dan sifat inklusif merupakan fondasi dasar sekaligus nilai dan budaya perusahaan, sehingga akan terus dipertahankan.

(Dam/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini : 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.