Sukses

Kecerdasan Buatan Jadi Senjata Facebook untuk Tumpas Iklan Palsu

Raksasa media sosial itu diketahui tengah menguji tool kecerdasan buatannya untuk mendeteksi iklan palsu.

Liputan6.com, Menlo Park - Keberadaan iklan palsu yang berseliweran di Facebook  sudah cukup meresahkan banyak pengguna. Pasalnya, iklan-iklan ini menawarkan iming-iming hadiah yang bisa merugikan.

Gerah dengan hal tersebut, Facebook dikabarkan akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) untuk mendeteksi iklan palsu yang terus-terusan muncul di platform-nya.

Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo pada Kamis (10/8/2017), raksasa media sosial itu telah menguji tool kecerdasan buatannya sejak beberapa bulan terakhir untuk membedakan iklan asli dan palsu.

Nanti, kecerdasan buatan akan mengolah data dari iklan palsu yang dideteksi sebelum akhirnya 'dimusnahkan'.

"Kami tengah menggunakan kecerdasan buatan dan mengekspansi prosesnya untuk mengidentifikasi, menangkap dan memverifikasi iklan-iklan palsu yang muncul di platform," tulis Facebook dalam keterangan resminya.

"Dengan ini, kami tentu bisa mengobservasi lebih baik perbedaan konten iklan yang diakses pengguna via aplikasi ketimbang sistem internal kami," lanjutnya.

Facebook bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang tengah menguji kecerdasan buatan untuk memilah jenis iklan yang ditampilkan.

Google, sebelumnya juga dikabarkan telah melakukan strategi yang sama dengan memblokir iklan di browser Chrome jika tidak memenuhi standar. *

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecerdasan Buatan Facebook untuk Pemetaan Populasi Manusia

Kecerdasan buatan memang menjadi salah satu fokus utama bagi Facebook akhir-akhir ini. Pada awal 2016, perusahaan yang digawangi Mark Zuckerberg itu mengambil inisiatif dengan membuat jaringan pemetaan sendiri.

Facebook juga menggunakan foto beresolusi tinggi dari satelit dan mesin dengan kecerdasan buatan untuk memetakan pemukiman manusia yang ada di foto-foto tersebut.

"Tujuan kami adalah mencari cara untuk mengembangkan teknologi dan memahami bagaimana menghubungkan tiap manusia di planet ini," ujar Head of Engineering dan Infrastructure Facebook Global Jay Parikh.

Oleh sebab itu, sejak tahun lalu, Facebook Connectivity Lab sudah bekerja sama dengan divisi kecerdasan buatan dari Facebook sendiri, untuk memulai pemetaan populasi manusia. Sebagai langkah awal, Facebook telah melakukan pemetaan di 20 negara dengan luas mencapai 21,6 juta persegi kilometer.

Dari pemetaan awal itu, Facebook berhasil mengumpulkan sekitar 14,6 miliar gambar dari pencitraan satelit. Lalu, untuk mengetahui keberadaan manusia dari gambar-gambar tersebut, Facebook menggunakan sebuah mesin sederhana yang sudah didukung kecerdasan buatan.

Sudah dilengkapi dengan algoritma khusus, mesin dapat mencari gambar yang dinilai memiliki ciri-ciri pemukiman manusia. Dan, untuk melakukan hal ini, Facebook juga telah melatih mesin tersebut menggunakan ribuan mesin di pusat datanya.

(Jek/Cas) *

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.