Sukses

Disney Resmi Pisah dari Netflix

Konten Disney seperti film dan animasi dipastikan tak akan lagi ada di Netflix mulai 2019 mendatang.

Liputan6.com, California - Ada kabar buruk bagi kamu penggemar film dan serial Disney  yang sering menontonnya di Netflix. Semua konten Disney dipastikan akan berhenti penayangannya di platform streaming video itu pada 2019 mendatang.

Sebagai gantinya, Disney akan meluncurkan platform streaming videonya sendiri. Bahkan, ia disebut-sebut akan mengakuisisi sebagian besar saham layanan streaming BAMTech dengan nilai US$ 1,58 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Demikian dikutip CNN Money pada Kamis (10/8/2017).

Adapun bisnis jaringan TV kabel Disney, seperti ESPN, juga akan mendapatkan mayoritas pendapatan Disney.

Walau begitu, tidak bisa dipastikan ke mana arah juntrungan ESPN mengingat kebiasaan pengguna kini telah berubah dari yang tadinya suka menonton TV kabel kini lebih condong ke menonton video streaming. Bisa jadi, ESPN akan terintegrasi dengan platform streaming video baru Disney tersebut.

Platform streaming video milik Disney ini akan menghadirkan semua konten video serial dan film produksi Disney, mulai dari yang lawas hingga yang paling baru sekali pun.

Film-film terbaru seperti The Lion King versi live action, film animasi Disney dengan Pixar, konten serial dari Disney Channel, Disney Junior, dan Disney XD dipastikan juga akan hadir.

Adapun pihak Netflix sendiri tidak memberikan keterangan resmi terkait hengkangnya Disney. Diketahui, platform streaming video yang telah mengantongi 100 juta subscriber itu kini terjerat utang dengan nominal besar. Tak tanggung-tanggung, jumlah utang perusahaan mencapai US$ 20 juta (sekitar Rp 266 miliar).

Menurut laporan yang dimuat di Los Angeles Times, Netflix diketahui membutuhkan dana besar untuk biaya produksi serial eksklusif seperti Stranger Things and A Series of Unfortunate Event.

Utang Rp 226 miliar ini ternyata cuma merupakan utang jangka pendek Netflix. Utang jangka panjangnya sendiri berkisar lebih dari US$ 3 miliar (Rp 39 triliun), yang dihabiskan untuk penggodokan konten serial eksklusif buatannya.

Tak cuma itu, dana dari utang tersebut juga digunakan untuk kebutuhan perusahaan, seperti akuisisi konten, belanja modal, investasi, transaksi strategis. Dana pun digunakan untuk alokasi penambakan serial eksklusif pada tahun ini dengan total US$ 6 miliar. *

(Jek/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.