Sukses

Dirut Telkom: Pemulihan Satelit Telkom 1 Tuntas 10 September

Direktur Utama Telkomsel, Alex J Sinaga memastikan pemulihan gangguan layanan satelit Telkom akan segera tuntas pada 10 September 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memastikan proses pemulihan (recovery) pada gangguan layanan satelit Telkom 1 akan segera tuntas pada 10 September 2017. Gangguan yang disebabkan anomali ini mulai terjadi sejak 26 Agustus 2017.

Direktur Utama Telkom, Alex Janangkih Sinaga mengatakan pihaknya tengah melakukan migrasi transponder Telkom 1 ke transponder satelit pengganti, yakni Telkom 2, Telkom 3S, dan satelit asing lainnya untuk mempercepat pemulihan gangguan.

"Hingga 9 September, kemungkinan masih akan ada gangguan. Tapi, kami pastikan 10 September (pemulihan) sudah tuntas. Kami upayakan layanan di-recover dulu," ungkap Alex ditemui saat konferensi pers gangguan Satelit Telkom 1 di Jakarta, Senin (28/8/2017).

Sebagaimana diketahui, pada Jumat (25/8/2017), terjadi anomali pada satelit Telkom 1. Hal ini memicu pergeseran arah antena (pointing) satelit Telkom 1 yang membuat layanan transponder satelit terganggu.

Akibatnya, sejumlah layanan yang membutuhkan koneksi satelit tak dapat berjalan maksimal. Menurut laporan, gangguan ini juga berdampak terhadap sejumlah layanan perbankan dan broadcasting.

Telkom mencatat, satelit Telkom 1 memiliki 63 pelanggan, di mana delapan pelanggan di antaranya merupakan penyedia layanan VSAT yang memiliki 12.030 site. Dengan demikian, total ground segment mencapai 15.000 sites.

"Kami mohon maaf kepada 63 pelanggan satelit Telkom 1 atas kejadian ini. Apalagi 63 pelanggan kami juga punya pelanggan lagi. Intinya, kami berkomitmen untuk tuntaskan recovery ini secepatnya," ungkapnya.

Untuk mengawal proses pemulihan, Telkom juga membentuk posko crisis center yang beroperasi 7 x 24 jam. Posko ini disiapkan untuk mengantisipasi hal semacam terjadi.

(Cas/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.