Sukses

Situs Web PSSI Maintenance setelah Alami Deface

Situs web PSSI mengalami maintenance setelah di deface oleh peretas.

Liputan6.com, Jakarta - Situs web Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengalami maintenance setelah induk organisasi sepak bola Indonesia itu mengalami deface oleh peretas. 

Diduga kuat, si peretas tidak menyukai keputusan PSSI yang memberikan sanksi untuk Persib Bandung terkait koreografi Save Rohingya pada pertandingan kontra Semen Padang beberapa waktu lalu.

Menurut pantauan Tekno Liputan6.com ketika hendak mengakses alamat PSSI.org, kami diarahkan ke halaman http://pssi.org/maintenance/ dengan latar ilustrasi bertuliskan "Under maintenance, please check back later."

Di Facebook dan Twitter pun sejak kemarin beredar screenshot yang menunjukkan situs web PSSI menjadi korban deface dari peretas yang mengklaim sebagai Muslim Cyber Security.

"Dengan alasan politik PSSI melarang aksi solidaritas kemanusiaan di dalam stadion. Lalu apa bedanya Rohingya, Palestina, dan Paris? Kenapa untuk aksi Paris boleh sedangkan untuk Palestina dan Rohingya dilarang?" tulis peretas tersebut. 

Kami pun mencoba menelusuri cache dari pssi.org di Google, tetapi sepertinya cache aksi deface si peretas sudah dihapus, sehingga cache yang muncul adalah kondisi halaman pssi.org per Kamis 15 September pukul 09.57.

 

Terpisah, petinggi Viking Persib Club Yana Umar mengatakan Bobotoh--sebutan pendukung Persib--berencana menggalang donasi berupa uang koin, yang akan diberikan kepada PSSI jika sudah mencapai nilai sanksi yang ditetapkan untuk Persib.

"Kita bobotoh berinisiatif melakukan penggalangan dana berupa uang koin dan akan diserahkan kepada PSSI bila sudah mencapai Rp 50 juta. Diserahkannya dalam bentuk koin saja," kata petinggi Viking Persib Club, Yana Umar, Kamis (14/9/2017).

Yana menegaskan koreografi tersebut dilakukan dalam rangka memberikan dukungan dan kepedulian terhadap masyarakat Rohingya di Myanmar.

"Kita tidak ada muatan politik, hanya kepedulian terhadap sesama atas nama kemanusaiaan. Sebagai sesama manusia sangat wajar untuk peduli," jelasnya.

(Why/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.