Sukses

3 Modus Serangan Smartphone Android Paling Ganas pada 2017

Berikut ini tiga ancaman mobile teratas yang didesain untuk memata-matai dan mencuri informasi pribadi pengguna smartphone.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia software keamanan, Avast, mengungkap adanya peningkatan serangan yang menargetkan perangkat smartphone dan tablet berbasis Android untuk setiap tahunnya, di mana pada kuartal kedua 2017 hampir mencapai 40 persen.

Dari rata-rata 1,2 juta serangan menjadi 1,7 juta serangan per bulan. Peneliti melacak sekitar 788 varian virus per bulan di mana naik 22,2 persen dari kuartal kedua 2016. Terdapat juga penemuan penting yang menunjukkan tiga ancaman mobile teratas yang didesain untuk memata-matai dan mencuri informasi pribadi.

Tiga di antaranya Rooters, Downloaders/Droppers, dan Fake Apps. Rooters (22,8 persen) meminta hak akses root kepada smartphone atau menggunakan exploit untuk mendapatkan hak akses root sehingga dapat mengontrol perangkat secara penuh untuk memata-matai dan mencuri informasi pengguna.

Downloaders atau Droppers (22,76 persen) menggunakan teknik social engineering untuk menipu pengguna agar menginstall aplikasi berbahaya lainnya. Droppers juga sering menampilkan iklan secara penuh di layar, meskipun di luar aplikasi itu sendiri.

Iklan yang ditampilkan tidak hanya mengganggu tetapi juga sering berkaitan dengan website berbahaya. Kemudian Fake Apps (6,97 persen) adalah aplikasi ilegal yang menyamar sebagai aplikasi terpercaya untuk melakukan download dan menampilkan iklan ke pengguna.

"Serangan cybersecurity mobile berkembang dengan sangat pesat karena teknik hacker lebih gencar dan berbahaya sehingga yang menjadi taruhannya adalah data pribadi dan privasi pengguna," ungkap Gagan Singh, SVP & GM of Mobile and IoT Avast melalui keterangannya, Jumat (15/9/2017) di Jakarta.

Untuk mengidentifikasi ancaman itu Avast meng-update aplikasi mobile Avast Mobile Security & Antivirus dan AVG Antivirus yang sekarang menggabungkan masing-masing teknologi pendeteksian ancaman dalam satu engine.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melindungi foto dan data pribadi dengan lapisan keamanan tambahan serta meningkatkan daya baterai agar perangkat mobile dapat lebih lama digunakan.

Sementara AVG Antivirus menyediakan perlindungan untuk pengguna smartphone dari pencurian data atau pelanggaran privasi dari aplikasi dan panggilan berbahaya. Pengguna AVG pun dapat merasakan performa smartphone yang maksimal dengan adanya fitur pembersih baru.

"Kami terus memperbarui solusi keamanan mobile untuk mengatasi ancaman baru dengan memanfaatkan teknologi AI dan machine learning andal yang dikombinasikan dengan jaringan pendeteksian ancaman terbesar di dunia untuk menjaga pengguna tetap aman ketika online," pungkas Singh.

(Isk/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.