Sukses

21 Juta Android Terinfeksi Malware Gara-Gara Aplikasi Wallpaper

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah malware bernama ExpensiveWall diduga telah menginfeksi 21,1 juta perangkat Android. Malware ini disebut-sebut telah ditemukan di aplikasi-aplikasi wallpaper yang ada di toko aplikasi Google Play Store.

Mengutip laman Phone Arena, Selasa (19/9/2017), tim peneliti perusahaan keamanan Check Point dilaporkan menemukan malware tersebut pada bulan lalu. Mereka mengeluarkan pernyataan berisi hasil penemuannya terkait dengan malware ExpensiveWall.

Hasil penelitian tim menyebut, malware ExpensiveWall telah menginfeksi setidaknya 50 aplikasi di Google Play yang sudah diunduh antara 1 hingga 4,2 juta kali. Ke-50 aplikasi tersebut juga kabarnya telah dihapus dari toko aplikasi.

Sekadar diketahui, malware ExpensiveWallpaper tersembunyi dalam aplikasi-aplikasi wallpaper, sehingga malware tersebut bisa lolos dari proteksi anti-malware yang ada di Google Play Store. Metode tersebut kerap digunakan pengembang malware untuk mengenkripsi kode berbahaya ke dalam aplikasi tanpa takut terdeteksi oleh proteksi anti-malware.

Kendati Google telah menghapus aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware pada 7 Agustus 2017, pengguna yang telah memasang aplikasi di perangkatnya masih berpotensi terinfeksi malware. Oleh karena itu, mereka yang mengunduh aplikasi-aplikasi yang terinfeksi disarankan untuk segera menghapus aplikasi yang dimaksud.

Lantaran ExpensiveWall tersembunyi dalam aplikasi Android, malware tersebut akan meminta izin ke pengguna untuk mengakses SMS dan terhubung dengan internet. Jika izin diberikan, malware tersebut akan mulai mengirimkan SMS premium dan mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar lainnya tanpa diketahui si pengguna.

Salah satu aplikasi wallpaper yang diduga telah terinfeksi malware bernama ExpensiveWallpaper (Sumber: Phone Arena)

Meski pun izin yang diminta cukup umum di berbagai jenis aplikasi, sebenarnya tidak alasan aplikasi wallpaper meminta izin SMS atau terhubung internet. Sayang, banyak pengguna Android justru dengan mudahnya memberikan izin karena menganggap izin tersebut cukup umum.

Untuk menghindari malware lain yang tersembunyi di aplikasi, sebaiknya pengguna harus selalu mempertimbangkan jenis aplikasi yang ingin diunduhnya. Pastikan untuk selalu mengunduh aplikasi yang terpercaya, bukan dari sembarang pengembang.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.