Sukses

Ini Jurus Motorola Berantas Peredaran Smartphone Ilegal

Apa tanggapan Motorola soal maraknya penjualan smartphone ilegal di Indonesia, dan bagaimana cara mereka mengatasinya?

Liputan6.com, Jakarta - Peredaran smartphone ilegal yang kian marak, justru tak membuat Motorola 'gerah'. Vendor smartphone legendaris yang kini berada di bawah naungan Lenovo tersebut, malah menanggapi santai soal maraknya penjualan smartphone ilegal di Indonesia.

Menurut Aymar de Lencquesaing selaku EVP Lenovo Group Co-President and Mobile Business Group Chairman & President Motorola, pihaknya menjamin tidak akan ada smartphone yang dijual dalam jalur ilegal. Jika memang ada pun, bakal dihentikan sesegera mungkin.

Pria yang akrab disapa Aymar ini juga mengungkap, perusahaan kini memiliki sistem tracking khusus yang bisa mencari jejak smartphone dijual ilegal. Sistem tersebut mengandalkan serial number dari smartphone yang hendak dijual dalam jalur pasar gelap.

"Jadi kami tahu itu dijual di mana, dan jika ketahuan dijual ilegal akan di-cut. Bukan berarti smartphone-nya dihentikan untuk dijual," ujar Aymar kepada Tekno Liputan6.com dalam wawancara terbatas bersama Lenovo dan Motorola di Hotel Mulia, Selasa (19/9/2017) kemarin.

Selain itu, lanjut Aymar, Motorola juga memiliki sistem kordinasi yang kuat di setiap wilayah. Jadi, untuk meminimalisir terjadinya peredaran smartphone ilegal, pihaknya akan terus mengontrol penjualan smartphone secara rutin.

Aymar pun menjamin pihaknya akan terus mematuhi peraturan dan hukum yang berlangsung di setiap negara operasional Motorola.

"Motorola adalah perusahaan multinasional yang telah beroperasi pada lebih dari 200 negara, bagi kami tidaklah mungkin untuk bisa berbisnis tanpa harus mematuhi peraturan hukum negara. Itu adalah poin wajib," tegas Aymar.

"Dalam hal ini kami juga mematuhi TKDN, dan telah membangun manufaktur dan kami senang telah memenuhinya. Ada juga beberapa negara di mana kami melakukan hal yang sama seperti Indonesia, adapun di antaranya India dan Brazil. Jadi, sekarang kami berharap semua di pasar bisa melakukan cara yang sama dan melakukan apa yang harus dilakukan," pungkas Aymar.

Sekadar informasi, Motorola sendiri sudah memiliki pabrik perakitan smartphone yang kini menggandeng PT Tridharma Kencana (TDK), lokasinya ada di Serang.

Perusahaan industri manufaktur perakitan elektronik dan perangkat telekomunikasi yang berlokasi di Serang, Banten tersebut mengklaim, sanggup memproduksi smartphone Lenovo dan Motorola hingga 250 ribu per bulan. Bahkan, mereka mampu memproduksi smartphone premium seperti Moto Z dan Moto Z Play.

Sementara kapasitas dan kemampuan TDK secara umum mampu memproduksi 15 ribu perangkat yang terdiri dari smartphone dan terminal, baik MiFi hingga base station. Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan TDK guna mendukung industri dalam negeri, khususnya kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.