Sukses

5 Studio Gim Kenamaan yang Gulung Tikar

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun terakhir ini, tak dimungkiri banyak studio dan pengembang gim baru bermunculan yang berhasil meraup sukses besar dengan gim-gim buatannya.

Meski begitu, tak sedikit pula studio dan pengembang gim kelas atas dan berpengalaman harus menelan pil pahit karena kalah bersaing atau alasan yang lain.

Jadi jangan heran jika seri-seri gim yang kamu sukai dan ditunggu kelanjutannya tak kunjung hadir di pasaran.

Dalam artikel ini, Tekno Liputan6.com menyajikan daftar pengembang gim yang terpaksa ditutup. Apa saja, simak daftar lengkapnya berikut ini.

1. THQ

Meski sukses meluncurkan gim-gim seperti Saints Row, Darksiders, dan Homefront, kabar studio gim yang berbasis di New York ini cukup mengejutkan banyak gamer di dunia.

THQ. (Doc: Wikipedia)

Dibentuk pada 1989, THQ terpaksa gulung tikar dan terpaksa merumahkan banyak karyawannya dikarenakan masalah keuangan.

Setelah bertahun-tahun terbelit masalah keuangan, perusahaan pun memutuskan untuk untuk mendeklarasikan diri mereka bangkrut pada Desember 2012, dan mulai melikuidasi berbagai aset atau dilelang ke pengembang lain.

Pada 2014, merek dagang THQ pun akhirnya diakuisis oleh Nordic Games, yang akhirnya berganti nama menjadi THQ Nordic pada Agustus 2016.

2. Ensemble Studios

Ensemble Studios. (Doc: Logopedia)

Masih ingat gim-gim berjudul Age of Empires dan sekuelnya Age of Mythology, Halo Wars, dan Star Wars Galactic Battlegrounds? Hadir sebagai salah satu studio gim terbaik di genre real time strategy (RTS), Ensemble terpaksa ditutup oleh Microsoft pada 2009.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Lionhead Studios

Lionhead Studios. (Doc: Kotaku)

Satu lagi studio gim besar yang terpaksa ditutup oleh Microsoft. Di bawah pimpinan Peter Molyneux, Lionhead Studios merilis gim yang cukup unik dan menarik perhatian (pada kala itu).

Sebut saja Fable dan Black and White yang memang mendapatkan pujian luar biasa dari gamer di dunia. Sebelum tutup pada 2016, Lionhead Studios sempat dikabarkan sedang mengembangkan Fable Legends.

4. Acclaim Entertainment

Acclaim Entertainment. (Doc: Logopedia)

Sebelum Naughty Dogs, Square Enix, dan Rockstar Games terkenal seperti saat ini, Acclaim merupakan salah satu studio gim ternama di industri gim pada 2000-an.

Meski gim-gim seperti Turok, Mortal Kombat, dan Burnout; dan judul gim lisensi terbesar seperti Batman dan Spider-Man tak menghentikan studio gim ini tutup dan berhenti beroperasi pada 2004.

5. Neversoft

Neversoft. (Doc: Giantbomb)

Dari Spider-Man, seri Tony Hawk Pro Skater hingga gim Guitar Hero (sebelum dibeli Activision), Neversoft berhasil memukau gamer dengan gim yang cukup menarik.

Berkat kesuksesannya tersebut, studio gim yang dibentuk pada Juli 1994 ini pun akhirnya diakuisisi oleh Activision pada Oktober 1999.

Di 2014, Neversoft pun lepas dari Activision dan bergabung dengan Infinity Ward, dan ikut membantu pengembangan gim Call of Duty: Ghost. Sayang, usah menyelesaikan CoD: Ghost, Neversoft pun akhirnya ditutup pada tahun yang sama.

Selain nama-nama studio gim di atas, masih ada lagi studio gim besar lainnya yang tutup pintu, seperti Maxis Emerville (seri The Sims), Guerrilla Cambridge (Killzone: Mercenary, MediEvil), dan masih banyak lagi.

(Ysl/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.