Sukses

Hati-hati Penjahat Memantau Status Facebook Anda

Investigasi yang dilakukan Daily Mail mengungkap bahwa selama tiga tahun belakangan jumlah kejahatan yang terkait dengan situs jejaring sosial telah meningkat sebanyak 7.000 (tujuh ribu) persen di beberapa wilayah - meliputi kasus pembunuhan, pemerkosaan, pedofilia, bullying, pembunuhan dan pencuri

Liputan6.com, Jakarta: September 2010, Seorang warga Inggris Kai Leighton memiliki kelainan jantung. Ayah dan ibunya melakukan hal yang banyak dilakukan orang tua modern dengan mengupdate perkembangannya lewat postingan reguler di Facebook untuk teman dan kerabat yang peduli.

Selama lima pekan, Hardyn sang Ibu dan Jamie Leigh sang ayah cemas di samping ranjang Kai di wilayah Leeds. Kondisi Kai diinformasikan lewat update di Facebook, mungkin karena pertimbangan praktis dibandingkan memutar nomor telepon berpuluh-puluh orang ke kampung halamannya di Hull.

Ketika Kai dioperasi, mereka mengumumkan bahwa pemulihan pembedahannya berjalan lancar. Sulit dipercaya, seorang pencuri memanfaatkan pesan Facebook mereka untuk membobol rumah milik mereka yang sedang ditinggal penghuninya. Pencuri dua kali membobol kediaman pasangan hardyn dan Leigh. "Kami tak pernah membayangkan seseorang akan membaca pesan-pesan kami untuk tahu bahwa rumah kami kosong sehingga mudah dibobol." ujar Leigh

Hadyn dan Jamie Leigh tak sendiri. Mereka hanyalah satu dari banyak korban kejahatan yang diincar melalui situs jejaring sosial semisal Facebook. Investigasi yang dilakukan Daily Mail mengungkap bahwa selama tiga tahun belakangan jumlah kejahatan yang terkait dengan situs jejaring sosial telah meningkat sebanyak 7.000 (tujuh ribu) persen di beberapa wilayah - meliputi kasus pembunuhan, pemerkosaan, pedofilia, bullying, pembunuhan dan pencurian.

Polisi, perusahan asuransi dan pakar keamanan IT juga begitu peduli akan persoalan ini. Mereka mengeluarkan peringatan kepada para pengguna agar lebih waspada mengenai informasi pribadi di internet. Masyarakat dinilai oleh mereka belum menyadari bahaya tersebut. Pengguna Facebook terus saja memberitahukan teman mereka kapan mereka pergi liburan, alamat pesta; tanggal ulang tahun: barang mahal yang dibeli untuk rumah mereka; dan seberapa seksi mereka terlihat dalam busana baru. Ini semua dilakukan tanpa menyadari seorang penjahat mengintai semua kegiatan dan status mereka di facebook.

Seorang pakar keamanan mengatakan "dengan begitu, anda sama saja meletakkan rambu petunjuk agar rumah anda dicuri." Menurut data kepolisian Inggris ada lebih dari 100 ribu kasus di tahun lalu yang berhubungan dengan Facebook, termasuk 7.545 sejak Januari. Di tahun 2005, hanya ada 1.411 kasus.

"Informasi yang diberikan orang di Facebook, ketika terhubung dengan informasi lain secara bebas tersedia di internet, adalah tambang emas untuk pelaku kejahatan," ujar Michael Fraser, seorang pencuri insyaf yang hadir program BBC "Beat the Burglar."

"Awalnya anda menyelenggarakan suatu pesta dan memberikan alamat anda. Tak lama kemudian, anda mengumumkan ulang tahun ke-30 anda. Jadi, jika anda menerima saya sebagai teman dari teman, saya tahu nama anda, alamat anda dan tanggal lahir anda. "Berdasarkan gambar pesta di Facebook saya dapat melihat apa yang berharga di rumah anda - dan di ruang manakah itu. Kemudian anda menulis di Facebook tak sabar berangkat liburan, misalnya Selasa depan."

"Saya dapat mengunjungi Google Street view dan melihat foto aktual tentang rumah anda.Saya bisa mengetahui jika anda memiliki alarm keamanan atau apakah di sana ada semak di taman untuk bersembunyi.Saya bisa melihat semua gang dimana saya bisa kabur. Tentu saja saya tahu anda tak berada di rumah," kata Fraser lalu mengatakan para pencuri hanya mencuri rumah jika mereka pikir dapat masuk.

Penelitian terbaru oleh perusahaan asuransi mengungkap bahwa 36 persen dari pengguna jejaring sosial secara reguler menyiarkan tentang diri mereka ketika mereka berada jauh dari rumah. Survei yang dilakukan oleh Legal & General menemukan bahwa 45 persen dari pengguna akan senang untuk berteman online dengan orang lain, hanya karena orang tersebut menyebut foto yang bersangkutan bagus.

Oleh sebab itu berhati-hatilah jika menulis status di facebook Anda. Sadarilah bahaya yang mengancam, karena tidak menutup kemungkinan seorang penjahat atau pencuri tengah memonitor status Anda. (Telg.Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini