Sukses

Dua Maskapai Ini Hadirkan WiFi Cepat Selama Penerbangan

Dua maskapai internasional ini akan menghadirkan akses internet melalui WiFi yang lebih kencang selama penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa pun tahu, penerbangan di pesawat terasa membosankan tanpa hadirnya koneksi internet yang baik. Kendati begitu, dua maskapai internasional menawarkan koneksi internet WiFi yang lebih baik.

Sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (20/11/2017), Cathay Pasific Group akan menghadirkan teknologi internet cepat berbasis satelit GoGo 2Ku pada 2018. Cathay Pasific menawarkan layanan WiFi GoGo 2Ku pada pesawat jenis Airbus A330 dan Boeing 777.

Sementara, maskapai Emirates bermitra dengan Thales untuk menghadirkan internet berkecepatan 50Mbps di penerbangan pesawat Boeing 777X pada 2020.

Dengan demikian, nantinya penumpang dua maskapai itu bisa tetap terhubung dengan internet selama penerbangan. Meski kecepatannya biasa saja, kehadiran akses internet di pesawat tentu dianggap sangat bermanfaat bagi para penumpang.

Sekadar diketahui, sejumlah maskapai internasional telah menghadirkan layanan WiFi pada pesawatnya. Hal ini tentunya merupakan upaya mereka untuk menarik lebih banyak penumpang.

Tahun lalu misalnya, American Airlines mengubah layanan internetnya dari GoGo ke teknologi satelit ViaSat. Selanjutnya, JetBlue menawarkan akses WiFi gratis kepada para penumpangnya.

Sementara, September lalu maskapai Delta membuat penumpangnya bisa mengakses WhatsApp, Facebook Messenger, dan iMessage secara gratis. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahaya WiFi Gratisan

Ilustrasi WiFi. (Doc: Getty Images)

Menurut Norton Cyber Security Insight Report 2016, 26 persen responden di Indonesia mengakui mereka terbiasa menggunakan WiFi gratisan untuk mengakses email, mengirim dokumen, dan mengakses media sosial. Meski begitu, pengguna sering tidak sadar bahwa WiFi gratisan berpotensi jadi alat melakukan serangan siber.

"Konsumen seringkali terlalu berpuas diri ketika terhubung ke WiFi publik, mereka begitu yakin tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi pada diri mereka," demikian disampaikan Security Advocate, Consumer Business Unit Symantec Nick Savvides di Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Padahal, kata Savvides, ketidaksadaran dan ketidakpahaman tentang bahaya tersebut menyebabkan pengguna menjadi sasaran empuk hacker yang berupaya mengambil data penting.

"Saat pengguna login ke WiFi yang tidak aman, hacker dapat mencuri informasi pengguna yang ada di perangkat lalu menjual informasi tersebut di pasar gelap untuk mendapat keuntungan atau digunakan untuk menguras akun bank konsumen," ucap Savvides.

Bukan hanya dari WiFi gratisan yang dipasang di tempat umum, kadangkala, penjahat siber juga membuat jaringan WiFi mereka sendiri dan mengarahkan pengguna untuk memakai WiFi tersebut. Misalnya saja, nama WiFi yang dibuat mirip dengan nama sebuah kafe atau tempat umum.

Jika pengguna telah terhubung ke jaringan hotspot tersebut, mereka bisa diarahkan ke situs penipuan atau mengandung virus. Bahkan, pengguna juga bisa ditipu untuk memberikan informasi nomor kartu kredit atau akses perbankan lainnya.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.