Sukses

Kecerdasan Buatan Butuh Banyak Dukungan Teknologi dan Layanan

Untuk membuat model kecerdasan buatan yang baik membutuhkan banyak teknologi dan layanan pendukung agar lebih maksimal.

Liputan6.com, Las Vegas - Artificial Intelligence (AI/Kecerdasan Buatan) merupakan salah satu isu hangat di ranah teknologi saat ini. Untuk bisa berkembang, kecerdasan buatan tidak hanya sekedar membutuhkan data, tapi juga serangkaian teknologi dan layanan.

Kecerdasan buatan merupakan pengembangan sistem komputer berkemampuan melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia seperti membuat persepsi visual, pengenalan ucapan, pengambilan keputusan dan menerjemahkan antar bahasa. Namun untuk membuat model kecerdasan buatan yang baik bukan perkara mudah.

Diungkapkan Head of Emerging Technologies Amazon Web Services (AWS) Asia Pasifik, Olivier Klein, data adalah poin penting untuk membuat kecerdasan buatan. Tanpa itu, mustahil kecerdasan buatan bisa ada. Pasalnya, semakin banyak data maka makin pintar kecerdasan buatan tersebut.

Selain data, kecerdasan buatan juga membutuhkan banyak teknologi dan layanan pendukung agar lebih maksimal. "AI membutuhkan banyak teknologi dan layanan untuk mendukung pertumbuhan kebutuhan untuk inovasi," tutur Oliver dalam sesi Asia Panel di AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), Selasa (28/11/2017).

AWS sebagai sebuah perusahaan penyedia platform cloud computing on-demand telah memiliki banyak pengalaman dalam pengembangan kecerdasan buatan. Induk usahanya, Amazon, telah berinvestasi dalam kecerdasan buatan lebih dari 20 tahun.

Dijelaskan Oliver, AWS sendiri memiliki sejumlah teknologi dan layanan kecerdasan buatan yang saat ini telah digunakan oleh banyak perusahaan atau developer. Untuk layanan AI, AWS memiliki Amazon Lex, Amazon Polly dan Amazon Rekognition.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Macam Teknologi Kecerdasan Buatan Amazon

Amazon Lex menggunakan teknologi yag sama seperti Amazon Alexa untuk menyuguhkan fungsi deep learning dari automatic speech recognition (ASR) dan natural language understanding (NLU). Para developer bisa menggunakan layanan ini untuk membuat aplikasi dengan interface percakapan atau yang biasa disebut sebagai chatbots.

Head of Emerging Technologies Amazon Web Services (AWS) Asia Pasifik, Olivier Klein. (Doc: Hightech Century)

Amazon Polly adalah layanan yang dapat mengubah teks menjadi sebuah kemampuan berbicara. Salah satu pengguna layanan ini adalah GoAnimate. Berkat Amazon Polly, para pengguna GoAnimate bisa memberikan suara untuk karakter animasi yang mereka buat menggunakan platform tersebut

Amazon Rekognition sendiri dibuat menggunakan Amazon Prime Photos untuk menganalisa miliaran gambar per hari. Layanan ini mempermudah developer untuk menambahkan analisis gambar untuk aplikasi mereka.

Oliver mengklaim para developer bisa lebih cepat mengembangkan produk mereka dengan dukungan layanan AI tersebut. "Komponen kunci dari AI Amazon adalah fully managed dan layanan yang bisa membantu developer, termasuk mendapatkan pengetahuan mengenai deep dan machine learning," ungkapnya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.