Sukses

iOS Anyar Bermasalah, Pengguna iPhone Mengadu ke Apple Store

Menurut pengguna, pembaruan iOS 11.1.2 membuat iPhonenya melakukan restart berulang kali.

Liputan6.com, Jakarta - Apple baru saja menggulirkan pembaruan untuk sistem operasi besutannya, iOS. Kali ini, perusahaan asal Amerika Serikat itu meluncurkan iOS 11.1.2 yang dibekali sejumlah fitur terbaru.

Namun, menurut laporan sejumlah pengguna, pembaruan sistem operasi ini ternyata masih bermasalah. Masalah dari pembaruan ini dilaporkan terjadi hampir merata di pengguna iOS seluruh dunia.

Pengguna kebanyakan melaporkan perangkat miliknya tak dapat bekerja seperti biasa setelah mendapat pembaruan. Adapun masalah ini terjadi tak lama setelah pembaruan rilis pada 2 Desember, tergantung masing-masing wilayah.

Dikutip dari The Strait Times, Senin (4/12/2017), pengguna iPhone di Singapura sempat berbondong-bondong ke Apple Store untuk mengadukan masalah ini. Salah seorang pengguna, Aung, menyebut pembaruan ini membuat iPhone 6-nya berulang kali restart.

"iPhone saya secara otomatis mati, lalu menyala, mati lagi, kemudian kembali menyala," tuturnya. Sebenarnya, ia sudah mencoba mencari solusi masalah ini di internet, tapi tak menemukannya.

Karena itu, ia memilih untuk mengunjungi Apple Store Singapura yang berlokasi di Orchard Road. Tak diduga, masalah serupa juga dialami pengguna lain yang memilih menyambangi toko resmi Apple tersebut.

Apple menanggulangi masalah ini dengan sigap. Tak lama setelah bug ini dilaporkan, perusahaan segera merilis iOS 11.2 yang di dalamnya sudah tersedia solusi untuk masalah di iOS 11.1.2.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kali Kedua Software Apple Bermasalah

Masalah sistem operasi yang bermasalah ternyata tak hanya terjadi di iOS. Sebelumnya, laporan juga menemukan ada celah keamanan di macOS High Sierra.

Celah keamanan itu membuat pengguna tak perlu memasukkan password saat ingin mengakses pengaturan. Pengguna cukup menulis kata 'root' saat diminta nama pengguna dan tak perlu menuliskan kata kunci.

Kondisi ini berbahaya, mengingat orang lain dapat masuk ke dalam pengaturan dan mengubah preferensi keamanan perangkat. Sebagai contoh, seseorang dapat mematikan sistem firewall atau mengenkripsi memori penyimpanan.

Apple sendiri segera bergerak cepat untuk menangani masalah ini. Juru bicara Apple Bill Evans menuturkan, perusahaan tengah bekerja untuk membuat pembaruan software yang dapat mengatasi masalah ini.

"Untuk saat ini, mengatur password root dapat dilakukan untuk mencegah orang tak dikenal mengakses Mac pengguna," ujarnya.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.