Sukses

Keren, Drone Amazon Bisa 'Hancur' Sendiri Saat Kondisi Darurat

Drone pesan antar milik raksasa e-Commerce asal AS ini masih memasuki tahap uji coba, termasuk pengujian kemampuan self destruct.

Liputan6.com, Seattle - Sudah bukan rahasia kalau Amazon tengah menguji drone terbarunya yang akan bertugas untuk melayani pesan antar.

Drone tersebut akan bersifat otonomos alias tidak memiliki 'pengendali'. Lantas apa yang akan terjadi jika ada sesuatu yang menimpa drone saat terbang di udara?

Amazon ternyata sudah menyiapkan 'ancang-ancang' jika drone-nya ini mengalami peristiwa tak terduga, entah itu kecelakaan seperti menabrak pohon, dilempar benda asing, atau terjatuh.

Perusahaan teknologi yang digawangi Jeff Bezos ini diketahui baru saja mematenkan fitur self destruct yang ada di dalam drone. Fitur ini konon akan membuat drone menghancurkan dirinya sendiri jika mengalami peristiwa yang tidak diinginkan.

Saat drone mengalami malfungsi, entah itu baterainya meledak, baling-baling lepas, atau kejadian lain, sistem yang ada di dalam drone akan langsung memindai kondisi untuk menghancurkan drone.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Izin Terbang

Amazon menuturkan uji coba ini merupakan kali pertama layanan pengiriman memanfaatkan drone yang dilakukan di Amerika Serikat. Demikian yang dikutip dari laman, Endgadget, Selasa (5/12/2017).

Vice President Amazon Prime Air Gur Kimchi berkata, dengan uji coba ini rencana untuk mengirimkan barang dalam 30 menit semakin mendekati kenyataan.

Namun, raksasa e-Commerce asal Negeri Paman Sam tersebut tak menampik masih terus berkolaborasi dengan lembaga regulasi penerbangan sipil Amerika Serikat (FAA), sekaligus mengupayakan untuk mendapatkan izin terbang.

Beberapa waktu lalu, Amazon memang sempat mengeluhkan lambatnya proses regulasi yang mengatur penerbangan drone yang belum ada sampai saat ini.

Drone yang digunakan ini nantinya dapat terbang sejauh 2 mil (3,2 km) dalam waktu 13 menit. Dengan demikian, proses pengiriman diprediksi dapat dilakukan dalam waktu 30 menit atau kurang dari itu.

Rencananya, drone dapat digunakan untuk mengirimkan ribuan produk yang dijual di Amazon mulai dari makanan hingga barang elektronik. Seluruh proses pengiriman dipastikan berjalan secara otonomos, tapi tetap dilakukan pengaturan terlebih dulu.

Teknisi Amazon pun tetap dapat melacak keberadaan drone serta memiliki akses terhadap kamera yang dimiliki pesawat nirawak tersebut.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.