Sukses

Pemerintah Inggris Diimbau Berhenti Pakai Antivirus Rusia

Badan keamanan siber Inggris mengimbau pemerintah untuk menghindari penggunaan software antivirus dari perusahaan-perusahaan Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Badan keamanan siber Inggris, National Cyber Security Centre, mengimbau pemerintah untuk menghindari penggunaan software antivirus dari perusahaan-perusahaan Rusia, termasuk Kaspersky Lab. Software antivirus tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan jika diakses oleh pemerintah Rusia.

Direktur National Cyber Security Centre Inggris, Ciaran Martin, menyampaikan imbauan tersebut dalam sebuah surat resmi. Ia mengatakan, peranti lunak antivirus buatan Rusia tidak boleh digunakan dalam sistem berisi informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional jika diakses oleh pemerintah Rusia.

Martin menjelaskan, pihaknya sedang berdialog dengan Kaspersky Lab untuk mengembangkan sebuah sistem untuk meninjau berbagai produknya yang digunakan di Inggris. Ini bukan kali pertama Kaspersky dilarang digunakan oleh sebuah negara.

Software antivirus milik Kaspersky diblokir dari jaringan pemerintah Amerika Serikat (AS) pada awal tahun ini. Alasannya, Kaspersky dinilai memiliki hubungan dekat dengan sejumlah badan intelijen di Moskow, Rusia, dan software miliknya kemungkinan digunakan untuk kegiatan mata-mata Rusia.

"Kami sedang berdiskusi dengan Kaspersky Lab tentang apakah kami bisa mengembangkan sebuah framework yang membuat kami dan lainnya bisa memverifikasi secara independen," tulis Martin dalam keterangannya yang telah dirilis ke publik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Inggris Diimbau Berhenti Pakai Antivirus Rusia

Terlepas dari imbauan yang ditujukan kepada lembaga pemerintah, bank Inggris, Barclays, pada akhir pekan lalu mengatakan telah berhenti menawarkan berbagai produk antivirus Kaspersky kepada para konsumennya.

"Meski panduan baru ini tidak ditujukan kepada publik, kami telah memutuskan untuk menarik software Kaspersky dari situs web konsumen kami," jelas Barclays dalam keterangannya.

Pihak Kaspersky dalam pernyataanya menjelaskan tengah bekerja sama dengan National Cyber Security Centre untuk mengatasi masalah ini, dikutip dari Reuters, Selasa (5/12/2017).

Kaspersky sejauh ini membantah dengan tegas tuduhan tentang keamanan berbagai produknya dan hubungan perusahaan dengan Pemerintah Rusia. Kaspersky justru menganggap pihaknya telah menjadi korban di tengah meningkatkan ketegangan antara AS dan Rusia.

(Din/Ysl)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.