Sukses

Ini Strategi Fujifilm Redam Tren Kamera Analog di Indonesia

Lewat kamera instan dan printer instan teranyar, Fujifilm menawarkan sensasi cetak foto layaknya roll film.

Liputan6.com, Jakarta - Kamera analog yang menggunakan roll film kembali tren di Indonesia. Bahkan, kamera tersebut masih bertahan di tengah gelombang popularitas kamera digital.

Menyadari hal tersebut Johanes J Rampi, General Manager Electronic Imaging & Instax Product Fujifilm Indonesia menganggap hal itu sebagai tantangan, tapi juga peluang.

"Ini tantangan buat kami, tapi juga sekaligus peluang. Lewat kamera instan dan printer instan terbaru dari Fujifilm, kami menawarkan sensasi cetak foto layaknya roll film. Namun, bedanya sensasi cetak yang kami suguhkan lebih cepat," ujar Johanes di bilangan Kemang, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Untuk lebih mengenalkan produk baru tersebut, Johanes mengatakan perusahaan akan menggelar sejumlah event di luar Pulau Jawa.

"Kami akan menggelar event di luar Pulau Jawa, termasuk di sejumlah kota besar di Sumatera dan Sulawesi. Event ini akan memberikan user experience yang lebih dalam kepada konsumen, seperti crafting dan lain sebagainya," kata Johanes menambahkan.

Di samping itu, ia mengungkap Fujifilm hingga saat ini masih memproduksi roll film untuk kamera analog dan chemical (bahan kimia) untuk proses mencetak foto dari roll film.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Printer Instan Baru Fujifilm

Adapun produk printer instan yang baru diluncurkan adalah Instax Share SP-3. Perangkat ini merupakan produk generasi ketiga printer foto Instax Share SP-Series.

Keunggulan dari printer ini adalah mampu mencetak foto dari smartphone secara nirkabel via koneksi WiFi melalui aplikasi Instax Share yang tersedia di Google Play maupun App Store. Selain itu, printer ini juga kompatibel dengan beberapa kamera Fujifilm X Series.

SP-3 menghadirkan fitur MyTemplate yang memberikan kemudahan ekstra bagi pengguna saat menyunting foto. Dalam fitur ini, tersedia 11 template untuk menghasilkan cetakan unik, seperti sampul majalah, sampul CD, dan sebagainya. 

Pengguna juga dapat menambahkan teks di foto sebelum mencetak atau membuat kolase hingga sembilan foto dalam satu kertas foto Instax.

“Sebagai bentuk respons kami terhadap perkembangan teknologi dan media sosial yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, Instax hadir dengan SP-3 sebagai kelanjutan SP-2 dengan format Square. Kami menantikan kreasi-kreasi yang dapat dihasilkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan produk kami,” ujar Noriyuki Kawakubo, Presiden Direktur Fujifilm Indonesia, saat acara peluncuran produk ini.

Fujifilm Instax Share SP-3 akan hadir dalam pilihan warna hitam dan putih. Dari sisi warna merepresentasikan para penggunanya. Untuk warna hitam menyasar ke pria, sementara warna putih ke segmen perempuan.

Dari kedua warna itu, menurut Sales Manager Electronic Imaging Division, Fujifilm Indonesia, Wawan Setiawan, paling laris adalah warna putih. Sebab, untuk perangkat ini, pengguna wanita lebih menyukai. Persentasenya pun 80 persen untuk perempuan.

“Paling banyak digunakan perempuan,” ungkap Wawan.

Adapun untuk harganya, Instax Share SP-3 dibanderol dengan harga Rp 2.889.000. Produk ini dapat dibeli mulai 19 Desember 2017 di Blibli.com.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.