Sukses

Facebook Bakal Hapus Unggahan Pengemis 'Like' dan 'Share'

Facebook berencana menghapus berbagai unggahan yang meminta pengguna lain untuk memberi 'like', 'komen', dan 'share'.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu melihat unggahan di Facebook berisi doa yang meminta pembacanya memberikan komentar "amin", membagikan, dan menekan tombol "like"?

Mulai minggu ini, Facebook berencana menghapus unggahan-unggahan semacam di atas, terutama unggahan yang mengajak orang lain mengklik tombol "like", memberi komentar, dan membagikannya kepada orang lain. Demikian Tekno Liputan6.com kutip dari The Verge, Jumat (22/12/2017).

Uniknya, unggahan seperti di atas kerap kali muncul di News Feed banyak pengguna. Hal itu karena algoritma Facebook dipermainkan oleh pembuat unggahan, seiring dengan tingginya interaksi banyak terhadap unggahan, baik melalui jumlah "like", banyaknya komentar, maupun dibagikan berkali-kali.

Facebook pun berencana untuk menghapus unggahan-unggahan pengemis "like", komentar, dan "share". Kendati begitu, perusahaan memastikan unggahan yang benar-benar ditujukan untuk membantu orang lain seperti donasi tidak termasuk sebagai unggahan yang akan dihapus oleh Facebook.

Facebook akan mem-filter dan menghapus unggahan spam yang mengemis like, share, dan komentar dari pengguna lainnya (Sumber: The Verge)

Disebutkan pula, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg cs ini telah meninjau dan mengategorikan ratusan ribu unggahan dan mengajarkan pada teknologi machine learning yang digunakannya untuk mendeteksi beragam tipe unggahan yang memancing pengguna memberi "like", komentar, atau dibagikan.

Untuk menanganinya, Facebook akan mengimplementasikan metode ketat untuk menghapus Pages yang terus-terusan menyebarkan unggahan pengemis "like".

"Kami akan terus mencari cara mengurangi unggahan yang meminta pengguna untuk memberi tanda 'like', komentar, dan 'share'," kata Facebook dalam pernyataannya.

Selain itu, dengan menerapkan langkah ini, Facebook ingin mengurangi penyebaran konten yang bersifat spam, sensasional, dan menyesatkan. Tujuannya untuk menghadirkan percakapan yang autentik.

Facebook menyebut, saat ini unggahan yang memancing orang untuk memberikan tanda "like" dan komentar sudah berkurang jumlahnya seiring penerapan metode ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akun Mark Zuckerberg Kini Bisa Diblokir

Pengguna Facebook memiliki hak untuk memblokir akun siapa pun yang dianggap "mengganggu", tak terkecuali bagi akun CEO Facebook Mark Zuckerberg. Namun, kenyataannya, akun orang nomor satu di Facebook itu memang tak bisa diblokir.

Sejumlah pengguna pun menyerukan keluhan bahwa Facebook harus menjunjung tinggi nilai kesetaraan, dalam hal semua akun termasuk akun Zuck--begitu ia akrab disapa,--juga harus bisa diblokir.

Kini, akun Facebook milik Zuck dilaporkan bisa diblokir. Raksasa media sosial yang berbasis di Menlo Park, Amerika Serikat (AS), tersebut mengaku telah memperbaiki bug yang sebelumnya membuat akun Zuck kebal diblokir.

Informasi soal akun Zuck yang tak bisa diblokir sempat mencuat pada September 2017, di mana waktu itu ada seorang pengguna Facebook yang ingin mencoba untuk memblokirnya.

Saat memblokir, akan muncul pesan "This profile can't be blocked now" (Profil ini tidak bisa diblokir sekarang).

Setelah bug diperbaiki, pesan yang ditampilkan usai pengguna memblokir akun Zuck adalah tulisan "You've blocked Mark Zuckerberg. We're sorry that you've had this experience" (Kamu baru saja memblokir Mark Zuckerberg. Kami minta maaf atas pengalaman yang kurang mengenakkan).

(Tin/)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.