Sukses

Sejumlah Galaxy Note 8 Tak Bisa Diisi Daya Saat Baterai 0 Persen

Sejumlah pengguna Galaxy Note 8 melaporkan smartphone mereka tak bisa diisi daya saat baterai tinggal 0 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah laporan datang dari pemilik Galaxy Note 8 yang menyebut perangkat mereka tak bisa diisi daya saat baterainya tinggal 0 persen.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari SamMobile, Kamis (28/12/2017), para pemilik perangkat ini melaporkan keluhan mereka di sejumlah forum dan situs--salah satunya Android Central.

Berdasarkan keluhan yang diterima, masalah ini paling banyak dialami oleh pengguna Galaxy Note 8 di Amerika Serikat. Kemungkinan kondisi ini hanya berdampak pada unit Galaxy Note 8 yang ditenagai Snapdragon 835.

Masalah pada baterai ini pun hanya terjadi pada segelintir pengguna dan tidak berdampak ke banyak pengguna Galaxy Note 8 di berbagai tempat lainnya.

Selain itu, tidak jelas pula apakah masalah itu terjadi akibat hardware atau software. Beberapa pelapor menyebut, Galaxy Note 8 mereka menunjukkan ikon sedang mengisi daya saat dihubungkan dengan listrik.

Kendati begitu, daya listrik tersebut tak tersambung ke smartphone. Sementara, sebagian pengguna mengatakan smartphone mereka berubah menjadi hangat saat terhubung dengan listrik.

Lampu indikator pengisian daya pun menyala warna biru, namun smartphone tak bisa diisi daya, sehingga kemungkinan masalah terjadi pada bagian software.

Saat ini belum diketahui penyebab pasti masalah ini. Namun, dari kejadian ini pengguna disarankan agar tidak menunggu sampai baterai mencapai 0 persen untuk mengisi daya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hal yang Perlu Diketahui Soal Baterai

Ada beberapa mitos tak benar yang beredar mengenai baterai smartphone. Salah satunya, mitos bahwa pengguna harus menghabiskan baterai hingga 0 persen baru diisi ulang kembali. Padahal kenyataannya pengguna bisa mengisi baterai smartphone sesuai dengan kebutuhan.

Mengutip laman Telegraph, siklus pengisian baterai yang lama sebenarnya lebih buruk daripada yang sebentar.

Kesimpulannya adalah, pengguna bisa menggunakan smartphone dengan baterai minimum 50 persen, kemudian melakukan pengisian lagi dan memakainya hingga di bawah 50 persen, lebih baik daripada benar-benar kosong.

Mitos lainnya tentang baterai adalah anggapan bahwa mengisi baterai smartphone terlalu lama bisa membuat kondisi baterai memburuk. Kenyataannya, sistem baterai modern bisa mengurangi tegangan listrik, sehingga akan menyesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan.

Kecuali saat smartphone dalam kondisi overheat, pengisian daya bisa dihentikan, sebab panas menyebabkan kinerja baterai lithium-ion berkurang. Suhu panas yang lebih dari 30 derajat Celsius dapat merusak baterai.

Cobalah untuk menjaga smartphone kamu relatif dingin saat pengisian, dengan menempatkannya di ruang yang sejuk atau jauh dari paparan cahaya matahari.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.