Sukses

Usai Akui Bikin Lemot, Ini Janji Apple ke Pengguna iPhone Lawas

Apple berencana menghadirkan fitur anyar agar pengguna iPhone dapat memantau kondisi baterainya.

Liputan6.com, Jakarta - Minggu lalu, Apple membuat keputusan yang direspons negatif oleh para pengguna iPhone. Alasannya, perusahaan itu mengumumkan telah sengaja membuat performa iPhone lawasnya menjadi lebih lambat.

iPhone lawas yang dimaksud mulai dari iPhone 6s, 6s Plus, 6, 6 Plus, dan SE. Menanggapi beragam kritik itu, Apple akhirnya mengakui telah membuat kecewa para pengguna dan meminta maaf.

"Kami tahu bahwa sebagian pengguna merasa Apple telah mengecewakan. Untuk itu, kami meminta maaf," ujar perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut.

Sebagai gantinya, perusahaan berjanji akan menghadirkan fitur anyar di iOS yang dapat membantu pengguna mengetahui kesehatan baterai perangkatnya.

Dengan fitur yang akan rilis pada awal 2018 ini, pengguna iPhone dapat lebih waspada apabila baterai yang digunakan di perangkatnya sudah terbilang usang dan tak lagi mendukung performa perangkat.

Dikutip dari The Verge, Jumat (29/12/2017), perusahaan juga menawarkan promosi bagi pengguna iPhone 6 hingga versi lebih lawas untuk membeli baterai dengan harga lebih murah, yakni US$ 29 dari harga normal US$ 50. Promosi ini berlaku sepanjang 2018.

Sebagai informasi, baterai memang alasan utama Apple memperlambat kinerja sistem operasi di sejumlah iPhone lawas. Hal itu dilakukan untuk melindungi baterai lithium ion yang makin termakan usia.

Keputusan ini menurut sejumlah pihak telah mengubah kebijakan Apple. Sebelumnya, Apple pernah menyebut pengguna iPhone tak perlu mengganti baterai yang ada di perangkatnya, tapi tampaknya kebijakan itu kini telah berubah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengguna Gugat Apple

Sebelumnya, pengguna yang kecewa pun mengajukan gugatan hukum ke perusahaan karena dianggap tak adil dalam memperlakukan pengguna. Adalah pengguna asal California, AS, bernama Stefan Bogdanovich dan Dakota Speas yang menggugat perusahaan.

Mereka mengaku kecewa dan menyayangkan mengapa Apple harus mengumumkan hal tersebut pada saat mereka sudah merilis pembaruan software yang menurunkan kinerja iPhone.

"Seharusnya Apple mengumumkan hal ini sebelum mereka memutuskan untuk menurunkan kinerja iPhone lawas. Kami sangat kecewa dan ini adalah tindakan bodoh yang telah dilakukan (perusahaan)," ujar Speas.

Apple menjelaskan upaya tersebut merupakan pilihan terbaik untuk pengalaman pengguna yang lebih baik. Dalam pernyataan resminya, perusahaan mengklaim baterai lithium ion semakin lama tidak bisa menyuplai daya yang mendukung performa dalam kondisi dingin.

Dengan demikian, performa daya akan menurun dan bisa mematikan perangkatnya sendiri untuk melindungi komponennya.

"Tahun lalu, kami merilis fitur Battery Power Management untuk iPhone 6, iPhone 6s, dan iPhone SE guna menghemat baterai saat hanya dibutuhkan saja. Kini, fitur tersebut juga hadir untuk iPhone 7 pada pembaruan sistem operasi iOS 11.2," tulis Apple.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.