Sukses

Apple Dominasi Keuntungan Industri Smartphone

Apple mendominasi hampir 60 persen keuntungan, jauh lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset Counterpoint merilis data tentang keuntungan yang dihasilkan industri handset mobile sepanjang kuartal III (Q3) 2017. Hasilnya, Apple mendominasi hampir 60 persen keuntungan, jauh lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya.

Dilansir Softpedia, Rabu (3/1/2017), Apple menguasai 59,8 persen keuntungan di bisnis handset global pada Q3 2017, tapi jumlahnya turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Q3 2016, Apple menguasai keuntungan sebanyak 85,9 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Samsung sebanyak 25,9 persen. Kemudian posisi lima besar lain dikuasai oleh vendor asal Tiongkok, yaitu Huawei 4,9 persen, Oppo 4 persen dan Vivo 3,1 persen. Menurut Counterpoint, para manufaktur Tiongkok mengalami pertumbuhan yang cepat.

"Pertumbuhan merek-merek Tiongkok bisa dikatakan berkat berbagai usaha keras dalam merampingkan rantai suplai dengan meningkatkan gabungan smartphone kelas menangah dan atas di dalam portofolio mereka," kata Counterpoint Associate Director, Tarun Pathak.

Pangsa pasar keuntungan industri handset berdasarkan merek pada kuartal III 2017 (Foto: Counterpoint)Pathak menjelaskan para pemain Tiongkok punya strategi khusus untuk memaksimalkan keuntungan mereka, terutama di segmen premium. "Bahkan di dalam segmen premium, pemain-pemain seperti Huawei memposisikan model flagship mereka di bawah penawaran premium dari Apple dan Samsung. Strategi ini didesain untuk menembus pasar premium, sekaligus memaksimalkan pendapatan dan keuntungan," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keuntungan per Unit Smartphone

Dominasi Apple masih berlanjut dalam hal keuntungan yang didapat dari penjualan per unit produknya. Apple mendapatkan keuntungan lebih dari US$ 150 per iPhone yang dijual. Keuntungan ini kemungkinan akan terus meningkat berkat penjualan seri iPhone X sepanjang musim liburan akhir tahun.

"Pemeriksaan saluran di seluruh pasar utama Apple memperlihatkan permintaan untuk iPhone X versi 256GB lebih tinggi, dan hal ini akan membuat keuntungan Apple semakin tinggi," tutur Research Director Counterpoint , Neil Shah. iPhone X merupakan iPhone paling mahal yang dijual Apple dengan harga mulai dari US$ 999.

Riset Counterpoint mencatat keuntungan per unit iPhone hampir lima kali lebih tinggi dibandingkan Samsung. Keuntungan Samsung per unit adalah US$ 31. Para vendor Tiongkok yaitu Huawei mendapatkan keuntungan per unit US$ 51, Oppo US$ 14, Vivo US$ 13 dan Xiaomi US$ 2.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.