Sukses

Gawat, Ratusan Aplikasi Sadap Pengguna via Mikrofon Smartphone

Sebagian besar aplikasi yang melakukan penyadapan adalah aplikasi Android, sebagian lainnya aplikasi iOS.

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna smartphone saat ini sudah menyadari bahaya atau ancaman yang datang dari aplikasi dan gim pihak ketiga (mengunduh aplikasi atau gim dari toko aplikasi tidak resmi).

Dalam kebanyakan kasus, saat pengguna menginstal sebuah aplikasi, beberapa aplikasi mengharuskan mereka memberikan informasi dan hak istimewa tertentu, terutama aplikasi atau gim gratis.

New York Times melaporkan, lebih dari 250 gim mobile (aplikasi) menggunakan perangkat lunak (software) khusus dari startup bernama Alphonso untuk mengaktifkan mikrofon pada perangkat yang dipakai pengguna untuk menyadap (mendengarkan) aktivitas pengguna.

Secara khusus, perangkat lunak itu mengambil data dari tayangan TV dan melaporkannya kembali ke perusahaan (yang membayar) sehingga mereka dapat mengukur dengan lebih akurat untuk menargetkan iklan mereka.

Mengutip laman Mirror, Kamis (4/1/2017), sebagian besar aplikasi yang melakukan hal tersebut ada di Google Play Store, beberapa juga ada di Apple App Store. Beberapa di antaranya seperti gim Pool 3D, Beer Pong: Trickshot, dan Honey Quest.

Deskripsi resmi terkait perangkat lunak Alphonso, yang terdapat di aplikasi tersebut menuliskan keterangan sebagai berikut:

"Sesuai dengan izin kamu, perangkat lunak Alphonso menerima sampel audio berdurasi pendek dari mikrofon perangkat kamu. Sampel audio tersimpan dalam perangkat kamu, namun secara ireversibel dikodekan (digabung) menjadi 'sidik jari' digital."

"Sidik jari akan dicocokkan dari perangkat ke konten komersial (seperti, TV, pemrograman OTT, iklan musik, dan lain sebagainya). Jika ditemukan kecocokan, rekomendasi konten atau iklan dapat dikirim ke perangkat seluler kamu."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengguna Bisa Menolak

Namun, perangkat lunak ini mengklaim tidak mengenali atau memahami "percakapan manusia atau suara lainnya".

Kepala Eksekutif Alphonso, Ashish Chordia, mengatakan kepada New York Times bahwa pengguna bisa menyetujui apa yang telah dijelaskan oleh Alphonso atau dapat memilih keluar kapan pun mereka mau.

Chordia memaparkan, pengguna dapat menolak permission untuk menggunakan mikrofon dengan membuka menu 'Settings' dan kemudian ke 'Privacy' di perangkat iPhone.

"Jika kamu menggunakan perangkat Android, dapat menonaktifkannya dengan membuka 'Settings' lalu 'Apps and Notifications' dan selanjutnya 'App Permissions and Microphone'.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.