Sukses

Planet Mars Sempat Dihuni Alien Purba?

Muncul objek misterius mirip kerang raksasa yang ada di permukaan Mars. Apakah objek ini memang merupakan tanda kehidupan alien purba?

Liputan6.com, California - Selama beberapa tahun terakhir, Planet Mars menjadi objek penelitian sejumlah ilmuwan--termasuk NASA--karena mereka yakin planet tersebut bisa dihuni kelak.

Salah satu bukti yang setidaknya 'mencerahkan' ilmuwan planet bisa dihuni manusia adalah kehadiran sumber air dari dalam permukaan. Dan terbaru, NASA mempublikasikan beberapa foto anyar yang membuktikan kandungan air memang benar-benar melimpah di planet merah.

Yang bikin janggal, ada sebuah objek misterius muncul di salah satu foto tersebut. Jika dilihat lebih dekat, objek menyerupai cangkang yang mirip dengan kerang.

Objek tersebut lantas menjadi tanda tanya besar, apakah ia merupakan 'makhluk' hidup yang menghuni perairan Mars?

Menurut pakar makhluk ekstraterestrial Scott C Waring, objek yang muncul di dekat roda robot rover NASA tersebut bisa saja menjadi makhluk alien purba yang hidup di planet sejak puluhan juta tahun lalu.

"Rasa-rasanya aneh melihat objek ini di dekat perairan Mars. Keduanya memiliki bentuk mirip kerang di Bumi, bengkok dan runcing di salah satu ujungnya. Jika dilihat lebih dekat, bagian bawah objek memiliki ruang terbuka yang sepertinya bisa ditinggali seekor makhluk," ujar Waring seperti dilansir Daily Star, Jumat (19/1/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kandungan Air Mars Dukung Kehidupan Manusia?

Setelah diteliti, lapisan es yang ada di bawah permukaan Planet Mars ternyata bisa menjadi sumber bagi kehidupan manusia jika ingin tinggal di sana.

Para ilmuwan United States Geological Survey yang mempelajari planet lewat Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) tersebut berpendapat, es memang merupakan salah satu material utama dari Mars.

Menurut informasi yang dilansir Mirror, mereka yakin kehadiran es bisa mendukung kehidupan manusia yang akan tinggal di Mars.

Dr Colin Dundas, pimpinan ilmuwan studi tersebut mengatakan, keberadaan es di bawah permukaan planet memang telah didiskusikan di kalangan komunitas sains. "Dan kami tahu lapisan es di Mars begitu besar, tebal, dan alami," ujar Dr Dundas.

3 dari 3 halaman

Kandungan Air Ditemukan Sejak 2015

Pada September 2015 lalu, NASA juga menemukan bukti terkuat tentang keberadaan air mengalir di Mars. Saat itu, MRO mengidentifikasi bukti mineral terhidrasi yang disebut perklorat, yang telah membentuk garis-garis di lereng di permukaan Mars.

"Hal yang paling menarik tentang pengumuman ini adalah kehidupan di Mars memang memungkinkan," kata salah seorang perwakilan NASA, John Grunsfeld pada konferensi pers, seperti dikutip dari CNBC.

Beberapa perklorat dapat menjaga air dari pembekuan, bahkan pada suhu sedingin -94 derajat Fahrenheit. Perklorat itu membentuk garis-garis di lereng Mars selama musim hangat planet ketika suhu naik di atas -10 derajat Fahrenheit. Garis-garis itu disebut Recurring Slope Lineae (RSL), yang kemudian menghilang selama musim dingin.

"Sesuatu menghidrasi garam-garam ini, dan tampaknya berubah menjadi garis-garis tersebut, yang datang dan pergi sesuai dengan musim," ungkap Lujendra Ojha, salah seorang peneliti pada proyek tersebut dalam sebuah pernyataan.

Ini berarti, lanjut Ojha, air di Mars adalah asin, bukan murni. Hal ini masuk akal karena garam menurunkan titik beku air. Bahkan jika RSL sedikit di bawah tanah, di mana suhunya lebih dingin dari suhu permukaan, garam akan menjaga air dalam bentuk cair dan memungkinkan untuk mengalir menuruni lereng Mars.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.