Sukses

Bos Apple Larang Keponakan Main Media Sosial

CEO Apple melarang keponakannya main media sosial. Ia juga mengingatkan agar siswa tidak menghabiskan waktu hanya untuk main gawai.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Apple Tim Cook masuk dalam jajaran petinggi perusahaan teknologi yang memperingatkan bahaya dari teknologi modern.

Cook juga mengatakan perlu ada pembatasan penggunaan teknologi di sekolah. Dia menyebut, dirinya tak ingin keponakannya menggunakan media sosial.

Hal ini diungkapkan Cook di sebuah sekolah bernama Harlow College di Essex, Inggris, Jumat 19 Januari 2018. Harlow College merupakan satu dari 70 institusi pendidikan di Eropa yang akan menerapkan kurikulum Apple, Everyone Can Code.

"Saya tidak percaya, kelebihan penggunaan (teknologi) akan membuat kita mencapai kesuksesan, terutama jika kita menghabiskan waktu untuk menggunakan teknologi," katanya.

Cook mengatakan, belajar komputer seperti pelajaran desain grafis dan teknologi tak boleh mendominasi.

"Ada beragam konsep yang perlu dibicarakan dan dimengerti, misalnya dalam pelajaran sastra, apakah kamu harus menggunakan banyak teknologi? Mungkin tidak," kata Cook.

Lebih lanjut, pria 57 tahun itu mengatakan, Apple sangat peduli pada penggunaan teknologi oleh anak-anak.

"Saya tidak memiliki anak, tetapi saya memiliki keponakan dan saya menerapkan batasan. Ada beberapa hal yang tidak saya izinkan, saya tidak mau mereka (keponakan Cook) bermain media sosial," tuturnya.

Meskipun Apple termasuk salah satu perusahaan yang selama bertahun-tahun ini mendorong penggunaan produk mereka di sekolah, Cook menekankan, ada waktunya iPad tak seharusnya boleh digunakan di sekolah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak Teknologi dan Media Sosial

Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah petinggi dan investor di dunia teknologi juga mengungkapkan kepedulian mereka terkait efek teknologi terhadap kondisi sosial dan kesehatan mental manusia.

Hasil riset mengungkap hubungan antara kesehatan mental dengan penggunaan teknologi.

Menurut riset terbaru, anak-anak yang menggunakan smartphone selama tiga jam sehari atau lebih, memiliki kecenderungan bunuh diri yang tinggi.

Selain itu, penggunaan media sosial meningkatkan risiko depresi sebesar 27 persen pada siswa kelas 8 (usia SMP).

3 dari 3 halaman

Eks Petinggi Facebook Buka Suara soal Dampak Medsos

Mantan Presiden Facebook Sean Parker bahkan mengakui, media sosial meningkatkan kerentanan manusia. "Hanya Tuhan yang tahu apa yang dilakukan (media sosial) terhadap otak anak-anak kita," katanya.

Tidak hanya itu, Mantan Pejabat Eksekutif Facebook Chamath Palihapitiya mengatakan, tahun lalu, media sosial menghancurkan pola interaksi di masyarakat.

Sebagai mantan bos di perusahaan media sosial, Palihapitiya merasa sangat bersalah atas hal itu. "Di dalam pikiran, kami tahu ada sesuatu hal yang buruk bisa terjadi," ujarnya.

Investor awal untuk Facebook dan Google Roger McNamee pun menyuarakan kritiknya terhadap kedua perusahaan yang diberikan suntikan dana itu.

"Orang yang menjalankan Facebook dan Google merupakan orang baik, namun penemuan baik mereka secara tak disangka membawa dampak yang buruk yang tak diinginkan," ujarnya kepada The Guardian, Oktober 2017.

"Masalahnya, tidak ada hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengatasi bahaya tersebut, kecuali mereka meninggalkan model iklan mereka saat ini," tutur McNamee.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.