Sukses

Ini Lokasi Ideal untuk Lihat Super Blue Blood Moon di Indonesia

Indonesia juga bisa menyaksikan fenomena Super Blue Blood Moon. Berikut daftar lokasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Super Blue Blood Moon dipastikan bisa disaksikan langsung dari Indonesia. Informasi ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Namun, tidak semua bagian di Indonesia bisa melihat fenomena langka ini.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Super Blue Blood Moon bisa disaksikan mulai dari daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera, yaitu melintas di Samudra Hindia yang lokasinya ada di barat Sumatera. Lokasi tersebut adalah zona Bulan terbit saat fase gerhana penumbra terjadi.

Lebih lanjut, ia juga mengungkap lokasi-lokasi yang bisa menyaksikan Super Blue Blood Moon, di antaranya mulai dari Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi.

"Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan, di Makassar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat event nonton bersama Super Blue Blood Moon," kata Dwikorita.

Dengan demikian, masyarakat dapat mengamati puncak Gerhana Bulan Total ini dapat pada pukul 20:29 WIB; 21:29 Wita; dan 22:29 WIT.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penampakan Menakjubkan

NASA juga telah memberikan konfirmasi saat Super Blue Blood Moon berlangsung, di mana Bulan akan berjarak sekitar 223.068 mil dari Bumi. Biasanya, Bulan cuma berjarak 238.855 mil dari Bumi.

Dampaknya, Bulan akan tampak lebih besar jika dilihat dari sini, besarnya bisa mencapai hingga 14 persen. Selain itu, Bulan juga akan tampak lebih terang 30 persen dari biasanya.

Selain itu, Bulan juga akan memendarkan warna merah bercampur biru dan membuat penampakan Super Blue Blood Moon tampil cantik dan menakjubkan.

3 dari 3 halaman

Supermoon, Blue Moon, Blood Moon

Supermoon adalah fenomena di mana Bulan akan lebih terang 30 persen dan 14 persen lebih besar dari biasanya. Bahkan, penduduk di wilayah Asia akan melihatnya menutupi lintasan bintang Aldebaran sebelum purnama.

Sementara, Blue Moon merupakan fenomena di mana Bulan tampak kebiru-biruan. Peristiwa Blue Moon terakhir terjadi pada Juli 2015 dan yang berikutnya akan berlangsung pada tahun ini. Setelah itu, Blue Moon akan muncul kembali dalam kurun waktu 19 tahun lagi.

Blood Moon sendiri terjadi saat Bumi melewati antara Bulan dan Matahari. Akibatnya, Bulan memiliki warna kemerahan jika dilihat dari Bumi. Sebabnya, cahaya yang dipantulkan dari Bumi dan Matahari menciptakan warna mirip seperti darah.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.