Sukses

Ribuan Anak di Bawah Umur Pakai Facebook

Ada lebih dari 20 ribu anak di bawah umur 13 tahun menggunakan layanan situs jejaring sosial Facebook setiap harinya. Hal itulah yang membuat para orang tua geram.

Liputan6.com, California: Ada lebih dari 20 ribu anak di bawah umur 13 tahun menggunakan layanan situs jejaring sosial Facebook setiap harinya. Hal itulah yang membuat para orang tua geram.

Sistem pengaman Facebook pun mendapatkan banyak kritik. Pasalnya, anak-anak dapat memalsukan umur mereka dan mendapatkan akses menggunakan situs jejaring sosial terbesar itu dengan mudah. Untuk itulah kepala penasihat privasi Mozelle Thompson mengadukan keresahan para orang tua pada Parlemen Australia. "Banyak anak yang berbohong dan memalsukan umur mereka," kata Thompson.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa setengah dari keseluruhan anak di AS menggunakan Facebook dengan memalsukan umur mereka. Menanggapi hasil penelitian tersebut, Senator Al Franken menuliskan sebuah surat yang berisi undangan kepada CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Undangan tersebut tak lain untuk membicarakan perihal reformasi sistem privasi dari situs yang dikelolanya.

Facebook menjadi momok mengerikan karena ia telah menjadi tempat bagi banyak kasus kekerasan pada anak-anak. Pemikiran anak-anak yang mudah dipengaruhi tentunya akan menjadi target empuk para pedofilia yang kerap menggunakan situs sejenis untuk mencari mangsa.

"Berdasarkan kebijakan Facebook, sekitar 13 juta remaja berusia di bawah 18 tahun dengan mudah membagikan informasi layaknya pengguna dewasa. Pengguna yang masih di bawah umur ini akan menjadi sasaran dari berbagai predator yang siap mengancam kehidupan mereka. Yang paling mengerikan, anak-anak tersebut dapat secara tidak sengaja memberikan alamat rumah atau nomor telepon mereka kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Franken. (AP/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.