Sukses

Roket Gagal Terbang Lagi, Veteran Kaum Bumi Datar Emosional

Lagi-lagi veteran Kaum Bumi Datar harus menelan kekecewaan karena roketnya kembali gagal diluncurkan.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kesekian kalinya, kaum bumi datar harus menelan pil pahit. Penerbangan roket yang rencananya dilakukan veteran kaum bumi datar kembali dibatalkan karena kesalahan teknis.

Percobaan tersebut dilakukan oleh pria berusia 61 tahun bernama Michael J Hughes yang dijuluki 'Mike Hughes Gila'. Pria tersebut rela menghamburkan uang (ratusan juta rupiah) hanya untuk membuktikan bahwa bumi itu datar.

Percobaan yang ia lakukan bukanlah kali pertama. Akhir tahun lalu Mike Hughes sudah berencana meluncurkan roketnya untuk membuktikan sendiri bahwa bumi datar, namun selalu saja percobaannya mengalami hambatan. Pada bulan November 2017, ia mengaku didatangi petugas dari biro pertanahan dan dilarang menerbangkan roketnya di lokasi tersebut. Pihak biro pertanahan setempat mengatakan bahwa Mike Hughes tidak menyelesaikan izin yang diperlukan untuk menyelenggarakan penerbangannya. Meski begitu Mike Hughes juga mengakui bahwa roketnya memang mengalami kesalahan teknis.

Roket yang dibangun Mike Hughes tidaklah seluruhnya berasal dari komponen baru, melainkan dari kumpulan komponen-komponen bekas. Pada tahun 2014, roket yang dibangun Mike Hughes sempat meluncur ke langit, namun menukik jatuh. Beruntung ia selamat.

Untuk percobaan yang ia lakukan pada Sabtu (3/2/2018) silam juga mengalami kegagalan sehingga roketnya tidak jadi meluncur. Mike Hughes Gila pun sempat emosional saat harus menerangkan kegagalannya kepada reporter dan beberapa penggemarnya.

"Aku benci mengecewakan semua orang. Aku hanya satu orang, apa yang akan kau lakukan?," sambung Mike Hughes yang berambisi mempecundangi NASA. 

Beberapa penonton pun meneriakkan kata-kata untuk menghibur pria yang bekerja sebagai sopir limosin itu.

"Kau sudah melakukan yang terbaik," ujar seorang pria.

Dua gadis muda juga mendekati Mike dan memeluknya erat-erat. Mereka berkata, "Kami mencintaimu. beberapa hal (yang tidak diinginkan) kerap terjadi. Tidak apa-apa," kata mereka.

Mike Hudges berkata bahwa ia akan memeriksa kesalahannya, namun veteran bumi datar tersebut tidak bisa segera melakukannya karena ia harus datang ke pengadilan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konferensi Bumi Datar

Konferensi yang membahas mengenai Bumi datar belum lama ini digelar di North Carolina, Amerika Serikat. Ajang perdana yang diberi nama Flat Earth International Conference (FEIC) ini diadakan pada 9 dan 10 November 2017.

Dilansir Live Science, ajang ini mengundang sejumlah pembicara yang memang telah lama dikenal sebagai pengikut paham Bumi datar. Salah satunya adalah Darryle Marble yang berupaya membuktikan bumi itu tidak bundar.

Ada pula Mark Sargent, kreator webseries di YouTube yang berjudul Flat Earth Clues. Ia memercayai bahwa Bumi sebenarnya berbentuk kubah besar, seperti yang ditampilkan di film Truman Show.

Konferensi ini diadakan oleh Kryptoz Media, yang kerap berargumen "scientism" merupakan agenda yang dibuat untuk menjauhkan manusia dari Tuhan. Pembahasan dalam konferensi ini meliputi, "NASA dan Kebohongan Luar Angkasa" atau "Bumi Datar dalam Metode Ilmiah".

3 dari 3 halaman

Teori Tanpa Faedah

Walaupun para ilmuwan di berbagai penjuru dunia sudah membuktikan bahwa bumi itu bulat, namun kaum bumi datar masih keras kepala. 

Padahal mereka sendiri bukanlah ilmuwan yang memiliki latar pendidikan yang mumpuni dalam bidang ruang angkasa.

Akhirnya pada tahun 50-an, Samuel Shenton mendirikan Flat Earth Society (Perkumpulan/Masyarakat Bumi Datar) di Inggris. Samuel Shenton aktif memberian kuliah kepada anggotanya.

Sayangnya, di zaman digital ini gerakan pendukung Bumi Datar kembali populer, bahkan sampai saat ini pun grup Facebook bernama Bumi Datar atau Bumi Bulat masih diikuti cukup banyak warganet, padahal Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sudah menegaskan bahwa bumi adalah bulat.

"Sumber utama "Dongeng Bumi Datar" (Flat Earth, FE) adalah ketidakfahaman akan gravitasi. Konsekuensi adanya gravitasi adalah bulatnya bumi (karena gravitasi dirinya saat pembentukan tata surya), adanya planet-planet yang mengorbit matahari, adanya bulan dan satelit yang mengorbit bumi, terjaganya air laut dan seisi bumi tetap berada di permukaan bumi, terjaganya atmosfer sehingga manusia bisa bernafas dan pesawat bisa terbang dengan gaya aerodinamis, dan ... sekian banyak lagi fenomena yang menarik untuk kita pelajari. Ayo belajar fisika agar tidak tertipu dengan dongeng," demikian tulisan Thomas Djamaluddin menanggapi hal tersebut, Selasa (2/1/2018).

(Tom/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini