Sukses

Facebook Bakal Deteksi Status Sosial Ekonomi Penggunanya?

Facebook dikabarkan mengajukan paten untuk teknologi yang nantinya bisa mendeteksi secara otomatis status sosial ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook dikabarkan mengajukan paten untuk teknologi yang bisa mendeteksi secara otomatis status sosial ekonomi pengguna, kemudian membaginya dalam tiga kelas, yaitu pekerja, menengah, dan atas.

Paten tersebut diajukan pada 27 Juli 2016, tetapi baru dipublikasikan pada Kamis (1/2/2018).

Dilansir NDTV, Kamis (8/2/2018), Facebook melalui paten tersebut diketahui ingin membuat sebuah sistem yang mengumpulkan data pribadi seperti pendidikan, kepemilikan rumah dan penggunaan internet, agar bisa memprediksi status sosial ekonomi para penggunanya.

Tujuan akhir Facebook adalah menyiapkan sebuah algoritma yang kemungkinan dapat meningkatkan kemampuan penargetan Facebook, agar dapat membantu menyajikan iklan lebih relevan untuk pengguna.

"Dengan memprediksi kelompok-kelompok sosial ekonomi para pengguna, Facebook mampu membantu pihak ketiga menghadirkan konten bersponsor untuk pengguna yang ditargetkan," demikian keterangan yang tertulis pada paten tersebut.

Para pengiklan dinilai bisa mempromosikan berbagai produk dan layanan mereka secara efektif.

"Sistem online bisa memberikan pengalaman pengguna yang lebih menarik untuk para pengguna," tulis Facebook dalam pengajuan patennya.

Tahap awal, Facebook akan meminta para pengguna memberitahukan usia mereka. Setelah itu, pihak Facebook akan mengajukan sejumlah pertanyaan yang relevan untuk pengguna sesuai dengan kelompok usia.

Menurut laporan berdasarkan isi dokumen paten, pengguna berusia 20 hingga 30 tahun akan ditanyakan tentang jumlah perangkat internet yang mereka miliki. Pengguna berusia 30 hingga 40 tahun akan ditanya apakah mereka memiliki rumah atau tidak.

Sejauh ini belum diketahui dengan pasti, apakah paten tersebut akan benar-benar digunakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Informasi Lain

Selain itu, raksasa media sosial tersebut kemungkinan juga mempertimbangkan informasi lain seperti sejarah perjalanan, jenis perangkat yang dimiliki, jumlah perangkat terkoneksi internet yang dimiliki dan tingkat pendidikan tertinggi, untuk mengetahui status sosial ekonomi penggunannya.

Hal yang menarik, Facebook justru tidak menanyakan tentang pendapatan para pengguna.

Hal ini diduga lantaran Facebook yakin para penggunanya tidak akan bersedia memberikan informasi tentang pendapatan tahunan mereka.

"Sitem online selalu tidak memiliki informasi tentang pendapatan para pengguna, misalnya, karena biasanya pengguna tidak bersedia membagikan informasi pendapatan. Hal ini karena pendapatan adalah informasi yang sensitif di sistem online," demikian penjelasan yang tertulis di dalam paten.

(Din/Jek)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.