Sukses

Perbedaaan Generasi 80-an dan 90-an Ketika Main Medsos

Apa saja sih, perbedaan generasi 80-an dengan 90-an saat bermain media sosial (medsos)? Adakah ciri khas tertentu?

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, pengguna media sosial (medsos) memang didominasi oleh kalangan milenial. Di Indonesia sendiri, demografi pengguna medsos juga dikuasai generasi tersebut.

Menurut data dari Bappenas pada 2015, ada 84 juta pengguna milenial (33 persen) dari total 255 juta penduduk Indonesia. Generasi milenial bahkan tak cuma menggunakan satu platform medsos saja, tetapi juga beberapa platform sekaligus.

Alasan mengapa generasi milenial begitu menguasai ranah medsos karena memang mereka tumbuh dengan sokongan teknologi yang kian mapan. Hal ini memicu kebiasaan mereka terhadap internet yang sudah ada dari era 1990-an awal.

Generasi milenial sendiri diklaim memiliki kebiasaan unik saat menggunakan internet, khususnya medsos. Executive Director of Strategy Hakuhodo Network Indonesia Devi Attamimi, membagi generasi milenial menjadi dua kategori: yang lahir di era 1980-an, dan yang lahir di era 1990-an. Apa perbedaan keduanya?

Untuk generasi milenial yang lahir di era 1980-an, kata Devi, merupakan pengguna medsos yang bersifat kurator. Sementara, yang lahir di era 1990-an bersifat konvergen.

"Pengguna medsos yang lahir di era 80-an itu lebih suka memilah-milah. Mereka suka membandingkan hal-hal yang ada di kehidupan nyata dnegan yang ada di internet," ujar Devi di sebuah sesi Artpreneur Talk 2018 yang dihelat di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Contohnya, menurut survei yang dilakukan Hakuhodo, saat berbelanja online di internet, orang-orang yang lahir di era 1980-an lebih suka melakukan riset terlebih dahulu ke toko fisik terkait suatu produk meski pada akhirnya mereka memilih untuk membelinya di internet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana dengan Generasi 90-an?

Untuk generasi 90-an, justru berbeda. Kata Devi, generasi ini justru tak peduli dengan risiko. "Kalau mereka tidak suka (dengan barang yang dibeli), ya mereka tinggal menjualnya kembali," terangnya.

Tak cuma itu, Devi juga menuturkan perbedaan lain yang kentara tampak dari generasi 80-an dan 90-an saat mengunggah foto-foto--khususnya selfie.

Kalau generasi 80-an cenderung lebih suka meng-edit foto yang diambil dengan aplikasi edit foto dengan sejumlah filter unik.

Sementara, generasi 90-an justru menciptakan tren tersendiri dengan memotret foto secara alami, contoh selfie tanpa edit atau filter sama sekali. Mereka pun kerap membuat tagar seperti #bareface, #nomakeup, dan beberapa lainnya.

3 dari 3 halaman

Facebook Mulai Ditinggal Generasi Milenial

Masih berkaitan dengan milenial, ada fakta terbaru yang cukup mengejutkan mengenai keterkaitan milenial dengan media sosial--dalam hal ini, Facebook. Diketahui, raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut mulai kehilangan pesonanya di kalangan milenial dan generasi Z.

Di tahun 2018 ini, setengah dari pengguna internet yang berusia 12-17 tahun diprediksi tidak tertarik memakai Facebook, demikian prediksi eMarketer yang dikutip TechRadar, Rabu (13/2/2018).

Untuk di Inggris sendiri, pengguna Facebook di negara itu akan berkurang 700,000 pengguna.

Penyebabnya berkurangnya para pengguna muda karena mereka lebih memilih menggunakan aplikasi seperti Snapchat dan Instagram.

Bill Fisher, seorang analis senior di eMarketer menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir Snapchat berhasil menambah penggunanya di Inggris sebanyak 43 persen.

Akan tetapi, Facebook masih tetap merajai sosial media dengan 2 miliar pengguna. Angka tersebut masih jauh di atas pengguna Instagram, Snapchat, dan Twitter yang jumlahnya masih di bawah 1 miliar.

Kabar baik lainnya, Facebook diperkirakan malah bakal kebanjiran pengguna berusia di atas 55 tahun.

500 ribu pengguna baru Facebook berusia 55 tahun akan mendaftar Facebook. Angka tersebut menambah pengguna berusia 55 sampai 65 tahun menjadi 6,4 juta.

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.